LINGGA TERKINI – Penjabat (Pj.) Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal, memaparkan capaian kinerja Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk periode Triwulan II 2024 dalam evaluasi kinerja yang digelar Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Evaluasi ini merupakan bagian dari penilaian rutin Kemendagri untuk mengukur keberhasilan penjabat kepala daerah di seluruh Indonesia.
Sejak dilantik pada 31 Mei 2024, Andri Rizal telah mengikuti dua tahap evaluasi. Pada triwulan pertama, ia berhasil meraih posisi ketiga sebagai penjabat wali kota terbaik di Indonesia. Pada triwulan kedua, evaluasi dilakukan berdasarkan 106 indikator, termasuk 10 indikator prioritas sesuai arahan Presiden RI, dengan mencakup aspek pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Andri Rizal memaparkan lima indikator kinerja utama yang menjadi fokus Pemko Tanjungpinang, yaitu pengendalian inflasi, penurunan prevalensi stunting, penurunan tingkat pengangguran terbuka, pengurangan kemiskinan ekstrem, dan peningkatan penyerapan anggaran.
Hingga November 2024, inflasi Kota Tanjungpinang tercatat terkendali dengan baik. Secara year on year, inflasi sebesar 0,97 persen, year to date 0,83 persen, dan month to month 0,22 persen, dengan indeks harga konsumen mencapai 105 persen. Untuk menjaga kestabilan harga, Pemko melakukan pemantauan harga pokok harian, bekerja sama dengan Kabupaten Bintan untuk menjaga pasokan pangan, memastikan distribusi lancar, serta melakukan inspeksi di gudang distributor dan pasar.
“Pemko juga menerapkan komunikasi efektif dengan mengikuti rapat koordinasi rutin dengan Kemendagri, rakor TPID, serta menyebarkan informasi melalui website dan media sosial,” jelas Andri Rizal.
Prevalensi stunting di Kota Tanjungpinang terus mengalami penurunan. Berdasarkan data SSGI 2023, prevalensi stunting berada pada angka 15,2 persen, sedangkan menurut EPPBGM prevalensi turun dari 3,3 persen pada 2023 menjadi 2,69 persen pada Oktober 2024.
“Kami melakukan pengukuran tumbuh kembang anak, memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, serta melaksanakan program inovatif seperti sedekah telur dan kecamatan peduli stunting,” ungkap Andri.
Andri juga melaporkan penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,69 persen pada 2024, dibandingkan 4,76 persen pada 2023. Angka ini lebih rendah dibandingkan tingkat pengangguran provinsi dan nasional.
Jumlah penduduk miskin ekstrem juga menunjukkan penurunan signifikan. Berdasarkan SK Wali Kota Tanjungpinang Nomor 352 Tahun 2024, jumlah penduduk miskin ekstrem turun menjadi 33 jiwa atau 6 kepala keluarga, dari 3.426 jiwa atau 546 kepala keluarga pada 2023. Upaya dilakukan melalui program tepat sasaran untuk mengurangi beban masyarakat dan meningkatkan pendapatan.
Hingga November 2024, Pemko Tanjungpinang berhasil menyerap 77,57 persen APBD. “Kami berkomitmen melakukan perhitungan prognosis belanja dan memantau penyelesaian kegiatan agar tidak terjadi keterlambatan,” tegas Andri.
Dalam evaluasi ini, tim evaluator memberikan masukan untuk meningkatkan pelayanan perizinan, mendorong investasi, serta memperbaiki fungsi BUMD. Pj. Wali Kota Andri Rizal hadir bersama sejumlah kepala perangkat daerah, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Rustam, Kepala DPMPTSP Adi Firmansyah, dan Inspektur Daerah Surjadi.
Evaluasi ini menjadi momentum penting bagi Pemko Tanjungpinang untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam melayani masyarakat.(Eca)