LINGGA TERKINI – Gema perjuangan pembentukan Provinsi Khusus Kepulauan Natuna Anambas (KKNA) terus menggema dari jantung wilayah perbatasan. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad SE MM, yang kembali menegaskan komitmennya saat hadir dalam Diskusi Publik BP3K2NA di Gedung Sri Serindit, Natuna, Rabu (23/4).
Diskusi bertema “Percepatan Pembentukan Provinsi Khusus Kepulauan Natuna-Anambas dalam Perspektif Integrasi dan Kedaulatan Bangsa di Perbatasan” ini menjadi panggung penting bagi para tokoh daerah untuk menyuarakan urgensi pemekaran.
“Dengan keterbatasan kewenangan dan APBD yang terbatas, capaian pembangunan kita sulit melesat. Padahal Kepri punya posisi sangat strategis secara geopolitik maupun ekonomi,” ujar Gubernur Ansar tegas.
Menurutnya, pembentukan provinsi khusus bukan sekadar solusi birokrasi, tetapi langkah strategis untuk menutup ketimpangan pembangunan, mempercepat konektivitas, dan memperkuat pertahanan di wilayah utara Indonesia.
“Saya menjadi yang pertama menandatangani rekomendasi dukungan pemekaran ini. Komitmen saya sudah saya sampaikan saat pertemuan gubernur di Kalimantan Timur. Kini saatnya kita bergerak bersama agar perjuangan ini bisa segera terwujud,” lanjutnya.
Dukungan juga datang dari Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, yang siap mengawal aspirasi pembentukan KKNA di tingkat pusat. Menurutnya, ada tiga alasan kuat kenapa Natuna dan Anambas layak berdiri sebagai provinsi tersendiri:
“Pertama, letaknya di garis depan Indonesia menjadikan wilayah ini strategis dari sisi pertahanan. Kedua, kekayaan alamnya belum tergarap maksimal. Ketiga, pendekatan pembangunan di wilayah perbatasan membutuhkan keleluasaan dan fokus lebih, yang hanya bisa dicapai dengan pemekaran,” jelas Rifqi.
Ia juga menyoroti pentingnya menguatkan komunikasi publik dan narasi kolektif agar dukungan terhadap KKNA semakin luas.
Sementara itu, Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menekankan bahwa perjuangan ini adalah bagian dari komitmen daerah perbatasan untuk berkontribusi pada visi besar Indonesia Emas 2045.
“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton. Kami siap berkontribusi lebih besar untuk bangsa ini, asalkan diberi kewenangan dan ruang untuk berkembang,” ungkapnya.
Dari Anambas, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Akhmaruzzaman, juga menegaskan bahwa pemekaran adalah kunci agar potensi besar di daerah bisa dikelola lebih optimal.
“Provinsi khusus adalah jawaban agar daerah kami bisa mengelola potensi sendiri secara optimal dan mandiri,” katanya lewat sambungan daring.
Diskusi ini menghadirkan para narasumber seperti Dr. Oksep Adhayanto (UMRAH), Ketua BP3K2NA Umar Natuna, dan dihadiri tokoh penting mulai dari anggota DPRD, Forkopimda, OPD, hingga perwakilan masyarakat.
Menutup pernyataannya, Gubernur Ansar menyuarakan harapan besar yang mewakili semangat seluruh masyarakat pesisir dan perbatasan.
“Kita tidak ingin ada lagi wilayah yang tertinggal hanya karena terlalu jauh dari pusat pengambilan keputusan. Natuna dan Anambas adalah wajah Indonesia di utara. Sudah saatnya mereka mendapat tempat yang layak dalam peta pembangunan nasional,” pungkasnya.