LINGGA TERKINI – Sektor pertanian di Kabupaten Lingga, khususnya di wilayah Dabo Singkep, terus menunjukkan potensi besar. Hal ini dibuktikan oleh seorang petani lokal, Marbeska atau akrab disapa Imar, yang sukses mengembangkan tanaman cabai keriting meski dengan modal terbatas.
“Dengan modal seadanya dan pengalaman yang ada, saya mencoba menanam cabai keriting. Syukurlah, hasilnya tumbuh subur dan panennya sangat memuaskan,” ungkap Imar saat ditemui di Dabo Singkep, Jumat (19/9/2025).
Imar menuturkan, kondisi ekonomi di Kabupaten Lingga saat ini masih belum stabil. Namun, dengan berbekal pengalaman, usaha tani cabai bisa menjadi penunjang hidup sehari-hari. Ia juga berharap pemerintah lebih memberi perhatian terhadap petani, terutama dalam hal bantuan pupuk maupun bibit.
“Tinggal lagi gimanalah agar pemerintah terkait yang membidangi seperti dinas pertanian sedikit peka untuk memperhatikan para petani. Ya paling tidak dapat membantu pupuk maupun bibit yang dibutuhkan dalam pengembangan ekosistem bagi petani cabai keriting,” jelas Imar, yang juga menjabat sebagai Ketua Judo di bidang olahraga bela diri Kabupaten Lingga ini.
Cabai keriting dinilai memiliki peluang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Saat panen, harga cabai keriting di pasar lokal mencapai Rp40.000 hingga Rp45.000 per kilogram.
“Bayangkan saja kalau hal ini bisa diproduksikan dengan skala besar dan juga disokong atau didorong oleh pemerintah daerah. Secara otomatis selain banyak membutuhkan tenaga kerja juga dapat membantu pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.
Lebih jauh, Imar menegaskan bahwa dukungan penuh pemerintah daerah sangat dibutuhkan agar kebutuhan cabai keriting tidak lagi harus dipasok dari luar daerah.
“Apabila ini bisa dijalankan dengan baik atas dorongan pemerintah daerah, khususnya Dabo Singkep, tidak perlu lagi kebutuhan cabai keriting harus dimasukan dari luar daerah. Untuk kebutuhan pasar, kita dari Dabo Singkep sendiri mampu memenuhi itu,” tutupnya.
Penulis : Cu’lan


