LINGGA TERKINI – Pemerintah Kabupaten Lingga kembali mencatatkan kabar menggembirakan dari sektor pendapatan daerah. Hingga Oktober 2025, penerimaan pajak hotel dan restoran mengalami lonjakan signifikan, menandai semakin kuatnya geliat ekonomi masyarakat dan berkembangnya sektor pariwisata di Bunda Tanah Melayu.
Data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lingga menunjukkan, realisasi pajak restoran mencapai 356,20 persen, atau lebih dari tiga kali lipat dari target yang ditetapkan. Sementara itu, pajak hotel juga menunjukkan hasil positif dengan realisasi 79,93 persen. Angka ini menjadi sinyal kuat bahwa pergerakan wisatawan, aktivitas kuliner, dan okupansi penginapan terus menguat sepanjang tahun berjalan.
Lonjakan penerimaan ini tidak terjadi secara kebetulan. Bapenda Lingga dalam dua tahun terakhir menerapkan strategi pendataan yang lebih presisi, pemutakhiran database wajib pajak, serta pengawasan lapangan yang lebih intensif. Pendekatan regulatif tersebut menghasilkan respons positif dari pelaku usaha.
Kabid Pendataan dan Penetapan Bapenda Lingga, Wahyudi, menyebutkan bahwa capaian ini merupakan bukti bahwa potensi sektor jasa dan pariwisata Lingga selama ini belum tergarap optimal.
“Pencapaian ini menegaskan bahwa sektor hotel dan restoran di Kabupaten Lingga memiliki potensi besar. Ketika sistem pendataan serta pengawasan berjalan optimal, penerimaan daerah meningkat secara signifikan,” ujar Wahyudi. Pada (14/11/2025).

Ia menambahkan, sosialisasi dan edukasi perpajakan yang dilakukan selama ini membuahkan hasil nyata. Pelaku usaha yang sebelumnya kurang memahami sistem perpajakan, kini mulai aktif melapor, membayar tepat waktu, dan berkomunikasi dengan Bapenda ketika menemui kendala.
“Tingkat kepatuhan para pelaku usaha terus membaik. Sosialisasi dan pendampingan yang kami lakukan memberi dampak nyata terhadap kesadaran mereka dalam memenuhi kewajiban pajak,” jelasnya.
Kenaikan pajak restoran yang melampaui 300 persen tidak hanya mencerminkan konsumsi masyarakat yang meningkat, tetapi juga menunjukkan bahwa sektor kuliner dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin menggeliat. Tren perjalanan wisata lokal dan regional ke Lingga juga memberikan efek domino yang signifikan.
Wisatawan tidak hanya menginap, tetapi juga membelanjakan uangnya untuk menikmati kuliner lokal, menyewa transportasi, mengunjungi destinasi sejarah, dan membeli produk UMKM. Rantai ekonomi ini memberikan kontribusi langsung pada PAD melalui pajak hotel dan restoran.
Wahyudi menilai bahwa untuk menjaga momentum positif ini, perlu ada kolaborasi lebih kuat antara Bapenda dan dinas lain seperti Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, hingga pelaku industri kreatif.
“Sektor pariwisata harus lebih eksis dalam mempromosikan objek-objek wisata. Jika minat wisatawan meningkat, maka pendapatan dari pajak hotel dan restoran akan ikut naik dengan sendirinya,” tegasnya.
Kabupaten Lingga diketahui memiliki sejumlah destinasi unggulan, mulai dari wisata sejarah Kerajaan Riau-Lingga, wisata alam Gunung Daik, hingga pulau-pulau eksotis yang mulai banyak dilirik wisatawan mancanegara. Namun, promosi yang masih minim dan akses transportasi yang terbatas menjadi tantangan yang harus dibenahi.
Dengan meningkatnya pendapatan daerah melalui pajak, pemerintah memiliki ruang fiskal lebih besar untuk memperbaiki infrastruktur wisata, memoles destinasi, dan melanjutkan promosi Lingga sebagai tujuan wisata sejarah dan alam.
Bapenda optimistis, jika tren peningkatan pendapatan ini terus terjadi, Kabupaten Lingga dapat mengurangi ketergantungan pada transfer pusat dan lebih mandiri dalam membiayai pembangunan daerah.
Dengan capaian hingga Oktober 2025 ini, Bapenda Lingga menyebut sektor pariwisata dan jasa berpotensi menjadi pilar baru pertumbuhan PAD. Kenaikan pajak hotel dan restoran dinilai mampu menjadi indikator awal bahwa arah kebijakan daerah yang mendorong penguatan ekonomi berbasis pariwisata berjalan pada jalur yang tepat.
Bapenda memastikan akan terus meningkatkan kualitas pelayanan, mengembangkan sistem pembayaran pajak yang lebih mudah diakses, serta memperkuat digitalisasi untuk meminimalisasi potensi kebocoran penerimaan.
Dengan tren positif tersebut, Pemkab Lingga menyambut optimisme menyongsong tahun anggaran 2026. Pemerintah berharap dukungan pelaku usaha dan partisipasi masyarakat tetap terjaga sehingga sektor pariwisata dapat terus memberi manfaat ekonomi bagi daerah.
Bapenda Lingga menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi, menjaga komunikasi aktif dengan wajib pajak, dan memastikan bahwa setiap rupiah yang masuk ke kas daerah akan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.
Penulis : Ruslan


