Seniman di Lingga, Wawan, pertanyakan keberadaan Lembaga Adat Melayu (LAM) saat melakukan kunjungan ke sekretariatnya tidak ada pengurus yang hanya ada petugas kebersihan saja, Jum’at (17/07/2020) pagi.
Para pengurus LAM lainnya mana karena di sekretariat merupakan tempat berkantornya pengurus, saya selaku seniman terketuk pintu hati dan pada saat saya datangi sekretariat sepi tidak ada satu orang pun yang berada di tempat baik itu pengurus LAM maupun pejabat di kabupaten Lingga ini.
“Kami sebelum mengunjungi LAM kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan yang mana LAM di bawah naungannya, saya selaku seniman kecewa bawahnya LAM sekarang tidak terurus lagi apalagi ini hari jum’at seharusnya LAM itu aktif,” ucap Wawan.
“Sebagaimana yang kita ketahui LAM merupakan tempat rumah kita sendiri sebagai lembaga suku melayu yang besar, dengan melihat kondisi seperti ini saya merasa sedih karena ini lembaga adat kita orang melayu kalau sudah tidak terurus seperti ini bagaimana nasib LAM kedepannya,” tuturnya.
Ketika kami meminta pengurus kebersihan sekretariat LAM untuk menghubungi ketua LAM, no. ponselnya tidak Aktif.
“Sebagaimana yang kita ketahui akhir-akhir ini dimana peran lembaga terbesar suku melayu ini sangatlah dinanti untuk mengambil kebijakan tentang pelanggaran yang terjadi di negeri bunda tanah melayu,” tutupnya.(red)
Sumber : infolingga.net