Lingga TerkiniLingga Terkini
  • Home
  • News
  • Lingga
  • Kepri
    • Anambas
    • Batam
    • Bintan
    • Karimun
    • Natuna
    • Tanjung Pinang
  • Nasional
  • Video
Aa
Lingga TerkiniLingga Terkini
Aa
  • Home
  • News
  • Lingga
  • Kepri
  • Nasional
  • Video
Search
Follow US
Lingga Terkini > Opini > Makna di Balik Puisi ’Maut’ Karya Ibrahim Sattah
Opini

Makna di Balik Puisi ’Maut’ Karya Ibrahim Sattah

Jurnalis - linggaterkini
Jurnalis - linggaterkini Published Saturday, 18 December 2021
Share
SHARE

Oleh: Yurlina Dewi Siregar, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Maritim Raja Ali Haji

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam
diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut

Ad image

Karya sastra merupakan ungkapan manusia yang berisi pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat diutarakan/digambarkan pada tulisan.
Begitu pula dalam puisi yang berjudul ‘Maut’ karya Ibarahim Sattah. Dalam puisi ini penulis mengambarkan maut akan datang tanpa meminta izin dahulu.

Ibrahim Sattah lahir tahun 1943 di Tarempa, Pulau Tujuh, Riau. Ibrahim Sattah yang tercatat sebagai anggota Polri ini mulai dikenal ketika puisi-puisinya dimuat di majalah sastra Horison pada tahun 70-an. Tahun 1975 Ibrahim Sattah membacakan puisi-puisinya di Den Haag, Belanda. Di musim panas 1976 ia terpilih menjadi peserta Festival Puisi Antar Bangsa di Rotterdam, mengikuti program Asean Poetry Reading International di Rotterdam. Dari karya-karyanya dan cara pembacaannya menimbulkan kesan kepada kita bahwa Sattah memiliki ciri-ciri tersendiri.

Puisi ‘Maut’ karya Ibrahim Sattah memiliki makna yang sangat mendalam tentang ajal manusia yang datang diamdiam tanpa adanya pemberitahuan sedikitpun seperti yang tersirat dalam baris pertama sampai baris ke-enam

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam
diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam

Dalam baris tesebut memiliki makna yang sama, dimana kita hidup di dunia ini tak akan ada kehidupan yang tak mengalami maut dia akan datang diam-diam tanpa meminta izin kepada kita dahulu.

Puisi ‘Maut’ karya Ibrahim Satta ini sangat bagus karena memberikan makna tersirat dan menyentuh hati melalui puisi ‘Maut’ karya nya. Setiap kata yang terdapat dalam puisi ‘Maut’ ini memberikan pandangan kepada kita terhadap kehidupan bahwa tidak tau kapan datang maut dan diam-diam maut itu akan datang kepada kita.

Pada baris pertama sampai baris ke enam memiliki kata yang sama dan tentunya makna yang sama dimana di dunia ini tak akan ada kehidupan yang tak mengalami maut, maut tentunya sudah diatur Tuhan yang tidak tau kapan datang maut tersebut. Namun semua maut itu adalah rahasia Tuhan yang akan datang pada setiap makhluk hidup.

Setiap manusia akan mengalami maut itu sendiri dan seharusnya sebelum mengalami maut tersebut, kita hendaknya mempersiapkan bekal dimasa kehidupan, agar kita dapat menjadi lebih sadar diri tentang siapa kita di Alam semesta yang hanya sebagai persinggahan saja.

Maut bukan hal yang harus kita hindari akan tetapi suatu hal yang dapat membuat kita untuk menyadari bahwa semua yang dimiliki di dunia hanya sebuah titipan yang tak akan dibawa mati.

Penulis mengingatkan kepada kita bahwa maut akan datang secara diam-diam tanpa memberi tahu kepada kita, maka siapkanlah diri untuk menemui maut, karena hidup di dunia hanyalah sementara. *

Share this Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Malam Ini 4 Wartawan Berlaga di Konferkab PWI Lingga
Next Article Jhony Prasetio Kembali Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua PWI Lingga
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Akhlil Fikri Diumumkan Sebagai Plt SMSI Lingga

TERPOPULER

Aksi Terjun Payung Prajurit Yontaifib I Mar Pukau Masyarakat Dabo Singkep
Warga Pulau Nuja Dihebohkan Penemuan Mayat: Basarnas dan Polisi Langsung Bertindak
Proses Evakuasi Penemuan Mayat Yang Tidak Utuh Penuh Rintangan Alam
Ratap Pilu Sambut Kapolsek Singkep Barat di Rumah Korban Nelayan, Warga Cukas Yang Hilang

Lainnya

BeritaBerita LinggaOpiniSeputar KEPRI

Perwakilan Tokoh Singkep Barat : Kunci Sukses Paslon Nizar-Novrizal di Pilkada Lingga

Thursday, 28 November 2024
BeritaOpiniPolitikSeputar KEPRITanjung PinangTer-Update

Program UMKM dan Seragam Gratis Rahma-Rizha Menjadi Harapan Warga

Monday, 18 November 2024
BeritaOpiniPolitikSeputar KEPRITanjung Pinang

Relawan Rahma-Rizha Setiap Hari Turun Dari Rumah ke Rumah Sampaikan Program Visi-Misi

Sunday, 17 November 2024
Berita LinggaOpiniPolitikSeputar KEPRITer-Update

Muhammad Nizar Tegaskan Paslon Nomor Urut 1, Tidak Mengumbar Janji

Wednesday, 13 November 2024
Follow us:
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Karir

Network

  • Kutipan Berita
  • Inidie.com
  • Harian Lingga
  • Selingga.com

© Linggaterkini.com

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?