Oleh: Dewi Maharani, Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah mengubah sistem kehidupan manusia di segala bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Adanya kebijakan work from home (WFH) mengharuskan seluruh masyarakat tetap stay at home, bekerja, beribadah dan belajar dari rumah. Kondisi demikian menuntut lembaga pendidikan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Belajar di rumah melalui aplikasi tertentu, kuliah daring, dan lain sebagainya merupakan contoh pelayanan bidang pendidikan yang mempercepat penerapan pendidikan era revolusi industri 4.0.
Dari beberapa kasus di atas menuntut peran teknologi dalam bidang pendidikan di tengah pandemi COVID-19, para tenaga pendidik dan peserta didik diharapkan dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan teknologi.
Dunia pendidikan, saat saya masih duduk di bangku SMA, ada seorang guru saya gagap akan teknologi, mengapa demikian? Bukankah guru harus memanfaatkan tekhnologi sebagai alat pembelajarannya. Apalagi di daerah terpencil bagaimana cara mereka belajar di situasi online ini? Menurut saya guru yang gagap akan tekhnologi ini perlu pelatihan khusus mengenai TIK guru harus menyesuaikan kondisi revolusi 4.0 dan memanfaatkan teknologi. Bagaimana pelatihannya? Berlatihlah secara mandiri dahulu, contohnya seperti: kursus TIK, Kursus komputer les dan sebagainya, hal-hal tersebut akan berdampak besar bagi sistem pembelajaran daring, dan guru setiap minggunya atau setiap bulannya pasti ada pelatihan guru, dalam pelatihan ini cobalah dimanfaatkan untuk hal tersebut dengan optimal.
Jika salah satu masalahnya yaitu daerah terpencil, dan saat ini masih banyak sekolah yang belum bisa memanfaatkan teknologi karena terhambat berbagai masalah, sepeti kurangnya pelatihan bagi guru, tidak ada listrik yang memadai, serta tidak ada dukungan pemeliharaan alat, masalah ini bisa diatasi, melalui dana bos misalnya, minta lah hak tersebut dan pemerintah harus perhatian pada masalah-masalah yang terjadi di dunia pendidikan, agar dunia pendidikan berkembang seiring perkembangan
.
Kita ketahui bahwa teknologi pada dunia pendidikan dari zaman ke zaman sangat mengalami perubahan yang pesat, seperti pada media belajar yang digunakan zaman dulu sangatlah manual, yaitu kapur dan papan tulis hitam. Berbeda halnya dengan zaman sekarang, sudah menggunakan media belajar seperti laptop dan proyektor yang terkesan canggih. Selain itu, sumber belajar yang diperoleh pada zaman dulu, peserta didik harus rajin membaca buku dan lain sebagainya. Namun, zaman sekarang dapat menemukan sumber belajar hanya melalui artikel dan video-video pembelajaran yang tersebar luas di internet.
Pentingnya profesionalisme guru, akan menjadi suatu faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Berkenaan dengan profesionalisme guru empat kompetensi yang harus dikuasai yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi profesional dapat diartikan sebagai kemampuan guru untuk menguasai serta memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mendukung pembelajaran, termasuk kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan perkembangan zaman.
Jadi, dalam kondisi dunia yang sedang terdampak pandemi COVID-19, membuat proses pembelajaran dilakukan secara daring dan otomatis tidak terlepas dari teknologi. Bila seorang guru tidak dapat menguasai teknologi, maka proses pembelajaran menjadi kurang maksimal yang membuat siswa sulit memahami materi yang disampaikan. Dan solusi yang dapat dilakukan oleh guru yang kurang menguasai teknologi, yakni dengan belajar secara mandiri maupun mengikuti berbagai pelatihan dan sebagainya. *