LINGGATERKINI.COM – Bupati Lingga, Muhammad Nizar memaparkan seluruh potensi dan peluang-peluang investasi di Kabupaten Lingga kepada pihak BP Batam.
Penyampaian tersebut disampaikan Nizar saat menerima silaturahmi dan dialog bersama Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dengan agenda rencana pengembangan investasi di Kabupaten Lingga, Rabu (9/3/2022).
Dikatakan Nizar, Batam, merupakan daerah tetangga yang berasal dari sejarah nenek moyang yang sama, sebagai wilayah rumpun melayu.
“Dengan kemajuan Batam yang begitu cepat, baik dibidang investasi dan lainnya yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tentunya hal tersebut menjadi perhatian bahkan kekaguman tersendiri dari pemerintah Kabupaten Lingga,” kata Nizar
Nizar mengharapkan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Lingga, yang belum sempat terangkat dapat menjadi peluang-peluang investasi, dan menjadi atensi dari pihak BP Batam.
“Peluang-peluang yang disampaikan, semoga ada kesan dan hasil yang baik,” ucap Nizar
Beberapa titik yang ditawarkan pemerintah Kabupaten Lingga, seperti di Desa Marok Tue, Kecamatan Singkep Barat dengan lahan seluas 3000 hektar untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Lalu di Kecamatan Temiang Pesisir seluas 1500 hektar dipersiapkan untuk kawasan industri, karena akan memberikan efek domino dengan dibangunnya jembatan Batam-Bintan (Babin), serta lahan di Kecamatan Lingga Timur, seluas 1000-1500 untuk kawasan perkebunan,” jelasnya
Nizar juga menawarkan, relokasi mesin pakan ikan yang belum sempat difungsikan di komplek Implaseman timah, Dabosingkep keatas lahan seluas 100 hektar lebih, di Pelabuhan Sungai Tenam, yang telah dipersiapkan untuk kawasan industri.
Relokasi ini, secara langsung menawarkan ketersediaan lahan untuk BP Batam, guna membangun pabrik semisalnya menjadi anak-cabang perusahaan untuk pakan ikan.
Selain itu, produksi AMDK Gunung Daik yang telah berproduksi dalam skala kecil untuk kebutuhan lokal, turut ditawarkan untuk dijual kepada pihak BP Batam.
“Tentunya untuk peluang ini dari BP Batam atau Kota Batam, untuk membantu menampung produksi ini, sehingga dapat diproduksi dalam skala besar. Karena ini peluang untuk kami menambahkan tenaga kerja di AMDK Kabupaten Lingga,” jelasnys
Tidak hanya itu, peluang lain yang dipandang pemerintah Kabupaten Lingga dengan memaksimalkan kerja BUMD Lingga adalah, memanfaatkan ampas serampin sagu. Dimana serampin sagu merupakan ampas akhir dari proses pengolahan batang sagu, yang tidak terpakai.
Namun, dengan adanya peternakan Babi di pulau Bulang, Batam. Dapat dimanfaatkan untuk mengakomodir pakan ternak babi yang selama ini, pihak peternakan menyuplainya dari Kabupaten Meranti.
“Ternyata dari Kabupaten Meranti itu tidak cukup. Jadi kami menawarkan diri untuk menjual serampin sagu ini dari produksi sagu yang ada di Kabupaten Lingga,” tuturnya (WN)