LINGGATERKINI.COM – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lingga Ruslan menilai kesadaran berzakat di kalangan pegawai Negeri Sipil di Lingga masih rendah.
Menurut Ruslan, pada dasarnya persoalan zakat, infak dan sedekah merupakan urusan pribadi.
“Namun perlu ditegaskan bahwa di Kabupaten Lingga ada yang mengatur pengumpulan dan penyaluran zakat yang nantinya akan diserahkan kepada masyarakat,” kata Ruslan belum lama ini
Dikatakan Ruslan, bahwa pihaknya berencana akan menghadap ke Bupati Lingga untuk menyampaikan dan meminta kepada orang nomor satu tersebut memberikan evaluasi terhadap ASN untuk membayar zakat.
“Saya akan menemui Bupati Lingga untuk menyampaikan dan meminta ketegasannya agar para PNS di lingkungan Pemkab Lingga memiliki kesadaran dalam membayar zakat,” ucapnya
Menurut Ruslan, pihaknya telah bersosialisasi ke setiap OPD yang ada namun dari beberapa OPD ada yang menanggapi dengan serius dan malah ada yang sebaliknya.
“Artinya yang tidak menanggapi ini menunjukkan bahwa dia lemah kesadaran dalam berzakat,” ujarnya
Karena membayar zakat itu setidaknya memberikan sebagian dari gaji mereka untuk disedekahkan ke yang membutuhkan melaluinya Baznas.
“Namun karena tidak adanya kesadaran maka akan sulit untuk mereka menyisihkan 2½ persen dari gajinya untuk di zakatkan,” bebernya
Maka jika tidak adanya campur tangan dari Bupati Lingga maka target yang telah ditetapkan sebesar Rp 2 miliar sulit untuk tercapai.
“Jadi kita minta ketegasan dari Bupati Lingga karena yang namanya zakat ini terutama zakat mal jika tidak ada campur tangan pemerintah maka target yang kita tetapkan sebesar Rp2 miliar tidak akan tercapai,” tuturnya (Wn)