LINGGATERKINI.COM – Luasnya lautan sedikit pun tidak menyurutkan semangat anak-anak di pesisir Desa Pekajang, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga untuk belajar.
Bahkan mereka rela meninggalkan keluarga untuk sekedar mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK di Dabo Singkep.
Pasalnya mereka harus berangkat dari jauh-jauh hari karena harus mempelajari terlebih dahulu perangkat komputer yang tidak pernah mereka gunakan sebelumnya.
Sehingga Kepala Sekolah dan Guru harus bekerja ekstra untuk memberikan pemahaman kepada 4 siswa tersebut agar ketika mereka mengikuti ujian mereka langsung mengerti dan memahami.
Diceritakan Kepala SMP Negeri 4 Lingga Humaidi bahwa untuk mereka tiba di Dabo Singkep mereka harus terlebih dahulu menaiki tol laut. Yang mana perjalanan untuk tiba di Dabo Singkep membutuhkan waktu kurang lebih 9 jam perjalanan.
Tentunya itu sangat beresiko, namun apalah daya demi anak-anak tersebut dapat mengikuti ujian ANBK resiko itu pun harus di lalui tanpa keraguan.
“Kita berangkat dari jam 9 malam dan tiba jam 6 pagi,” cerita Humaidi
Bahkan anak-anak tersebut sudah berada di Dabo Singkep selama lebih kurang 12-13 hari hanya untuk belajar.
Dan diperparah mereka tidak dapat pulang ke Desa Pekajang dengan cepat dikarenakan tol laut yang mereka gunakan mengalami doking atau dalam perbaikan.
“Tol laut tersebut lagi dok artinya kita menunggu sampai awal bulan depan,” ungkapnya
Dijaman yang sudah berkembang saat ini seharusnya akses internet sudah dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Akan tetapi tidak pada kenyataannya.
Dirinya berharap tahun 2023 mendatang ia bersama muridnya tidak lagi menumpang di sekolah lain hanya untuk mengikuti ANBK. Semoga tower yang berada di Desa Pekajang tersebut dapat kembali berfungsi.
“Mudah-mudahan di tahun 2023 tidak menumpang lagi. Karena membawa anak cukup beresiko dilaut,” harapnya (Wn)