LINGGATERKINI.COM – Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy bersama investor muda asal Singkep melakukan panen raya udang vaname di PT. Singkep Putra Perkasa di Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga.
Dengan luas lahan 30 hektar di targetkan hingga akhir tahun 2024 akan dibuka 150 kolam tambak udang dengan target hasil 10 ton untuk setiap kolam seluas 50×50 meter persegi. Kalau 100 hektar lahan yang dibuka akan dibangun kolam sekitar 150-170 kolam.
“Saat ini sudah enam kolam yang dibuka. Akhir tahun ini ditargetkan akan terbuka 20 kolam dengan hasil 10 ton per kolam,” kata pemilik tambak udang vaname PT. SPP Kenzi, Rabu (25/10/2023)
Menurutnya, kualitas air laut di perairan Pulau Singkep menjadi dasar awal untuk berinvestasi tambak udang di Pulau Singkep.
“Kualitas air laut di beberapa daerah ternyata air laut di perairan Pulau Singkep sangat cocok untuk berinvestasi di sektor tambak udang jenis vaname,” ujarnya
Dan ia menargetkan hasil tambak udang yang di buka Kecamatan Singkep Pesisir ini akan menembus pasar Eropa, Jepang dan Amerika.
“Berdasarkan hasil tambak saat ini, kita optimis apabila semua kolam telah beroperasi semua pasar ekspor ke negara negara di Eropa, jepang dan Amerika akan tercapai,” jelasnya
Ia menuturkan, saat ini pola panen udang yang dilakukan memakai sistem berkala, yakni tidak langsung dipanen seluruhnya namun bertahap sesuai usia udang yang sudah layak atau memiliki nilai jual.
“Hal ini dilakukan agar udang dapat tumbuh sesuai ukuran yang memiliki nilai jual tinggi. Untuk satu kolam ditargetkan akan menghasilkan 10 ton udang dengan kualitas baik,” bebernya
Hasil panen saat ini diprioritaskan untuk pasar lokal, namun untuk ukuran besar dilakukan ekspor ke Singapura.
Hingga saat ini, Kenzi mengaku belum mendapatkan kendala berarti untuk usaha tambak yang dilakukannya di Kecamatan Singkep Pesisir ini. Sarana dan prasarana pendukung cukup memadai untuk melakukan usaha tambak di daerah ini.
“Listrik dan air merupakan sarana penting. Listrik masih cukup, kami hanya menyiapkan mesin untuk mengantisipasi listrik padam,” ucapnya.
Selain listrik dan sarana pendukung lainnya, untuk menghasilkan panen yang memadai ia juga memaksimalkan pengelolaan limbah. Agar air limbah tidak mencemari sungai dan pantai yang menjadi sumber usaha tambak, pengelolaan air mengunakan sistem Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
“Untuk di Lingga baru saya yang mengunakan IPAL untuk pengelolaan air limbah. Nanti limbah akan di lakukan tiga tahap. Kolam pertama obat yang dapat menetralkan air. Begitu juga di kolam kedua hingga pada kolam ketiga akan dipelihara ikan. Jika ikan tidak mati berarti air limbah sudah netral dan kemudian di alirkan ke sungai,” jelasnya.
Dengan target 120 kolam hingga tahun 2024 diperkirakan akan terserap 100 tenaga kerja lokal. Penyerapan tenaga kerja lokal menjadi prioritas Kenzi untuk menghidupkan perekonomian masyarakat. Sebagai putra asli daerah ia memiliki tanggung jawab moral untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy yang melihat langsung panen udang vaname ini, mengatakan, Pemkab Lingga selalu welcome untuk investasi di daerah ini. Hal ini berdasarkan penilaiannya, dampak virus covid tang melanda menyebabkan perekonomian ini daerah ini berjalan ditempat.
Dengan adanya investasi yang masuk akan bantu pemerintah daerah untuk menyediakan lapangan pekerjaaan bagi masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada pengusaha yang masuk di Kabupaten Lingga. Silahkan berinvestasi di Kabupaten Lingga. Baik investasi tambak atau tambang serta yang lainnya. Karena Kabupaten Lingga kaya akan sumber daya alam,” ucapnya.
Masuknya investor dapat memaksimalkan lagi potensi di Kabupaten Lingga yang tujuan utama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Dengan investasi akan membuka lapangan pekerjaan di Kabupaten Lingga,” ucap Neko (Wn)