LINGGA, – Daik Lingga mencetak sejarah baru setelah resmi ditetapkan sebagai daerah tujuan nasional untuk pariwisata budaya, khususnya kawasan Istana Damnah. Hal ini juga diungkapkan Calon Bupati Lingga, Muhammad Nizar, saat dialog kampanye di Posko Pemenangan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga pada Sabtu ,(5/10/2024)malam.
Menurut Nizar, penetapan Daik Lingga sebagai salah satu “Lokasi Prioritas” (Lokpri) nasional bukanlah hal yang mudah dicapai, pada Mei 2023 menjadi pijakan penting bagi Kabupaten Lingga untuk lebih serius mengembangkan potensi pariwisatanya. Terutama dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada di wilayah tersebut.
“Di tahun 2023, bulan Mei, keluar lokasi prioritas, namanya Lokpri, lokasi prioritas. Daik Lingga sebagai daerah tujuan nasional untuk pariwisata budaya Istana Damnah,” jelas Nizar di hadapan warga yang disambuat antusias bergemuruh tepuk tangan.
Dengan status Lokpri, Kabupaten Lingga dipastikan akan menerima dukungan penuh dari pemerintah pusat dalam hal pengembangan pariwisata. Dukungan tersebut tidak hanya terbatas pada promosi wisata, tetapi juga dalam bentuk bantuan dana untuk perbaikan infrastruktur serta pelestarian situs-situs budaya.
Kucuran Dana Alokasi Khusus Sebesar Rp 210 Miliar untuk Infrastruktur
Langkah nyata dari penetapan Daik Lingga sebagai destinasi wisata nasional terlihat dengan adanya kucuran dana alokasi khusus (DAK) yang mencapai Rp 210 miliar pada tahun 2024. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan fisik maupun nonfisik di berbagai lokasi strategis di Daik Lingga. Beberapa titik yang menjadi prioritas, antara lain Tugu Katulistiwa dan Istana Damnah.
“Dan tahun 2024 langsung dibuktikan, dengan kucuran dana alokasi khusus, Rp 210 miliar. Yang di antaranya Rp 210 miliar itu, baik dengan fisik maupun non fisik, sedang dikerjakan, disebarkan dari beberapa tempat, baik itu di Tugu Katulistiwa, kemudian di Istana Damnah,” papar Nizar.
Dampak Positif Terhadap Pariwisata dan Perekonomian Daerah
Muhammad Nizar menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan momentum besar bagi Kabupaten Lingga untuk semakin dikenal sebagai tujuan wisata budaya yang unggul. Ia optimis, langkah ini akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
“InsyaAllah Bapak Ibu, itu luar biasa, sampai akhir tahun ini sedang bekerja, ada tempat-tempat yang kita tidak sadar, dan itu sudah kita bangun,” tuturnya penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Nizar mengajak masyarakat untuk ikut aktif mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata. Menurutnya, keberhasilan pembangunan pariwisata di Daik Lingga tidak hanya terletak pada pembangunan fisik, tetapi juga pada kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada.
“Harapan saya, mari kita bersama-sama membangun Lingga. Dengan adanya dukungan dan komitmen dari semua pihak, kami dapat menciptakan perubahan yang nyata untuk menuju Lingga Bersinar seperti Tagline yang kami usung,” imbuhnya. (**)