LINGGA TEKRINI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait fenomena supermoon yang akan terjadi pada 16 November 2024 . Fenomena ini diprediksi meningkatkan risiko banjir pesisir (rob) , terutama di wilayah pesisir, termasuk 5 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) : Batam, Lingga, Karimun, Tanjungpinang, dan Bintan.
Antisipasi Pemerintah Kota Tanjungpinang
Menangapi potensi dampak fenomena tersebut, Pj Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal , mengimbau masyarakat agar segera melaporkan kondisi darurat kepada pihak terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Kondisi seperti ini sudah terjadi setiap tahun, tentu harus diantisipasi. BPBD akan memberikan imbauan dan edukasi agar masyarakat dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Andri saat berada di Sei Nyirih pada Rabu (13/11/2024).
Dampak Potensial dan Wilayah yang Terdampak
Kepala Pelaksana BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin , menjelaskan bahwa fenomena supermoon berpotensi meningkatkan ketinggian udara laut secara maksimal. Berdasarkan data pantauan ketinggian air dan prediksi pasang surut, banjir rob diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, seperti:
- Pesisir Kepri
- Sumatera Barat
- Lampung
- Banten
- Jakarta
- Pesisir utara Jawa Tengah
- Pesisir Jawa Timur
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Timur
- Papua
“Potensi banjir rob dapat berdampak pada aktivitas di pelabuhan, pemukiman pesisir, serta tambak garam dan perikanan darat,” ungkap Yamin saat membacakan informasi dari BMKG.
Imbauan kepada Warga Pesisir
BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar pesisir agar tetap waspada, terutama pada jam-jam tertentu ketika air laut sedang pasang dan intensitas hujan tinggi.
Yamin juga menyarankan masyarakat untuk:
- Berhati-hati dalam menjalankan aktivitas di pesisir dan pelabuhan.
- Melakukan pengungsian mandiri bila diperlukan.
- Melaporkan situasi darurat kepada BPBD, RT/RW, Kelurahan, atau pihak berwenang lainnya untuk segera dilakukan langkah evakuasi.
“Segera melakukan pengungsian mandiri atau melaporkan kepada BPBD jika kondisi banjir rob semakin parah. Bersama-sama kita bisa meminimalisir dampaknya,” tegas Yamin.
Kerjasama untuk Meminimalisir Dampak
Muhammad Yamin juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam mengurangi risiko dan dampak banjir rob di Tanjungpinang.
“Mari bersama-sama menjaga dan berusaha meminimalisir dampak terhadap banjir rob di Kota Tanjungpinang yang kita cintai ini,” tutupnya.
Dengan koordinasi dan kewaspadaan bersama, diharapkan masyarakat Kepri, khususnya Tanjungpinang, dapat melewati fenomena ini dengan aman dan meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan.