LINGGA TERKINI – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menegaskan bahwa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 tetap valid meskipun angka golput mencapai 42,48 persen. Hal ini disampaikan Bima dalam keterangan resminya saat menghadiri Rapat Kerja Komite I DPD RI dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2024).
“Ya, tetap saja itu valid,” ujar Bima.
Namun, ia mengakui bahwa tingkat partisipasi politik yang tinggi akan memberikan legitimasi demokrasi yang lebih kuat. Bima menambahkan bahwa tantangan legitimasi hasil Pilkada tidak hanya berhenti pada perolehan suara, tetapi juga pada kinerja kepala daerah terpilih.
“Sekarang publik menunggu kepala daerah terpilih untuk menunjukkan legitimasinya melalui kinerja. Kami akan terus mengawasi bersama-sama dengan pemerintah,” tuturnya.
Faktor Golput dan Tantangan Demokrasi
Bima menyebutkan beberapa faktor yang diduga mempengaruhi tingginya angka golput, di antaranya:
- Faktor administratif atau teknis, seperti kurangnya aksesibilitas ke TPS.
- Faktor ideologis, seperti ketidakpercayaan terhadap proses politik.
- Kejenuhan masyarakat karena jadwal pemilu yang berdekatan antara pileg, pilpres, dan pilkada.
- Faktor cuaca dan bencana alam yang menghambat mobilisasi pemilih.
“Mungkin juga ada faktor kejenuhan, cuaca buruk, atau bencana. Di beberapa daerah, jarak ke TPS yang jauh akibat jumlah TPS yang lebih sedikit juga memengaruhi tingkat partisipasi,” jelas Bima.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2024, dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8.214.007 orang, hanya 4.724.393 pemilih yang menggunakan hak suara mereka. Ini berarti sebanyak 3.489.614 orang atau 42,48 persen memilih untuk tidak menggunakan hak pilih.
Bima juga menegaskan bahwa meski tingkat partisipasi rendah di beberapa wilayah, banyak kepala daerah dengan perolehan suara tipis mampu menunjukkan kinerja pemerintahan yang baik.
“Babak ini sudah dilewati, meskipun tingkat partisipasi politiknya rendah. Kini kita fokus pada kinerja kepala daerah terpilih,” tutupnya.