LINGGA TERKINI – Setelah sekian lama menjadi pertanyaan, lokasi penyimpanan naskah asli Gurindam 12 akhirnya terungkap. Mahakarya Raja Ali Haji yang berusia lebih dari satu abad ini disimpan dengan cermat di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia, Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Tanjungpinang, Meitya Yulianti. Timnya bahkan telah melihat langsung naskah asli yang menjadi salah satu warisan budaya dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
“Ternyata masih ada tersimpan di Perpusnas RI,” ujar Meitya, Jumat (6/12/2024).
Menurut Meitya, Gurindam 12 adalah mahakarya Raja Ali Haji (1809–1872) yang kini menjadi bagian koleksi Perpusnas dengan nomor arsip W 233. Naskah ini ditulis menggunakan aksara Arab dan berbahasa Melayu, menjadikannya salah satu artefak berharga dalam sejarah kesusastraan Nusantara.
Sementara itu, Kabid Kearsipan DPK, Maswito, menambahkan bahwa naskah tersebut memiliki keunikan tersendiri.
“Naskah ini masih menggunakan media kertas Eropa berukuran 20,5 x 31 cm dengan 22 baris,” ungkap Maswito.
Namun, proses melihat naskah asli ini tidak berjalan mudah. Maswito menyebutkan bahwa pihak Perpusnas RI awalnya sempat menolak permintaan tim DPK untuk melihat naskah tersebut.
“Karena beberapa alasan, mereka awalnya menolak. Namun, setelah kami jelaskan bahwa Gurindam 12 adalah karya nenek moyang kami dari Tanjungpinang, Kepri, mereka akhirnya setuju,” jelasnya.
Meski diizinkan, akses terhadap naskah tetap dibatasi. Mengingat usia kertas yang sudah sangat rapuh, pihak Perpusnas hanya memperbolehkan tim untuk melihatnya tanpa menyentuh langsung.
“Kami memahami hal itu, dan untuk mengabadikan momen, kami memutuskan untuk merekam Gurindam 12 yang asli,” tutup Maswito.(Eca)