LINGGA TERKINI – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2024. Acara berlangsung pada Rabu (11/12) di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang.
Rapat ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, S.Hut, Asisten II Elfiani Sandri, serta para pengurus dan anggota TPPS yang terdiri dari Sekda, OPD di lingkungan Pemko Tanjungpinang, camat, lurah, perwakilan rumah sakit, dan organisasi kemasyarakatan.
Dalam arahannya, Sekda Zulhidayat memberikan apresiasi atas kerja keras TPPS yang berhasil menurunkan angka stunting di Tanjungpinang dari 15,7% pada tahun 2023 menjadi 15,2% pada tahun 2024.
“Apa yang sudah kita lakukan telah memiliki dampak baik terhadap penurunan angka stunting. Tugas kita bersama adalah tetap melanjutkan program penurunan stunting dibarengi dengan melakukan improvisasi sehingga dapat menurunkan angka stunting,” ungkap Zulhidayat.
Pemerintah Kota Tanjungpinang, bersama TP PKK Kota Tanjungpinang, akan terus mengintensifkan kegiatan sosialisasi dan kolaborasi dengan kader posyandu. Tujuannya adalah memberikan pemahaman lebih luas mengenai stunting dan melakukan pemetaan serta tindakan terhadap anak yang terdampak agar mendapat penanganan yang tepat.
Koordinasi antarinstansi juga menjadi perhatian utama. Pemerintah berkomitmen memperbaiki sistem data agar lebih rapi dan dapat mendukung penanganan stunting yang tepat sasaran.
Selain itu, Pemko Tanjungpinang akan tetap melaksanakan 8 aksi konvergensi penurunan stunting, meliputi:
- Analisis situasi.
- Rencana kegiatan intervensi stunting.
- Penyelenggaraan rembug stunting atau lokakarya mini stunting.
- Memberikan kepastian hukum dalam intervensi gizi terintegrasi melalui Perwako Nomor 22 Tahun 2023.
- Pembinaan kader TPK.
- Pembangunan sistem manajemen data.
- Pengukuran dan publikasi stunting.
- Reviu kinerja tahunan.
Sekda Zulhidayat juga menekankan pentingnya dokumentasi dan monitoring yang rapi dalam penanganan stunting.
“Saya meminta agar Tim dan OPD terkait melakukan dokumentasi dan monitoring yang rapi terkait penanganan stunting. Dengan demikian, penurunan stunting dapat dicapai, dan pemerintah memperoleh manfaat tambahan atas laporan penanganan yang terintegrasi dengan baik,” ujar Zulhidayat.
Rakor ini diharapkan menjadi momentum memperkuat sinergi dan langkah strategis untuk terus menekan angka stunting di Kota Tanjungpinang, memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan berkualitas.(Eca)