LINGGA TERKINI – Sebanyak 30 siswa lanjut usia (lansia) dari Sekolah Lansia Pelangi menjalani wisuda perdana pada Kamis pagi (19/12/2024) di Gedung PSMT Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Yang mana Para lansia ini telah menyelesaikan kurikulum Standar 1 (S1) dengan total 12 pertemuan.
Sekolah Lansia Pelangi bertujuan mewujudkan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat (SMART). Di bawah bimbingan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, sekolah ini dibentuk pada 28 Februari 2024 di Desa Sedamai, Kecamatan Singkep Pesisir.
Mewakili Bupati Lingga Muhammad Nizar, Staf Ahli Bidang Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Lingga, Yulius, memberikan apresiasi atas inisiatif ini.
“Karena bagaimanapun, lansia adalah aset yang sangat berharga bagi kita. Ini termasuk kehadiran pemerintah dalam menangani pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM),” ujar Yulius saat diwawancarai usai acara wisuda.
Ia berharap, program serupa bisa diperluas ke seluruh kecamatan di Kabupaten Lingga.
“Harapan kita ke depannya agar semua kecamatan bisa membentuk sekolah lansia, terutama oleh BKKBN. Karena kegiatan ini positif, perlu dikembangkan dan ditularkan ke kecamatan lainnya,” tambahnya.
Mewakili BKKBN Provinsi Kepri, Sri Parwanti, menjelaskan bahwa Sekolah Lansia Pelangi membuka kesempatan bagi lansia berusia 45 hingga 70 tahun ke atas untuk belajar.
“Program ini dirancang oleh BKKBN karena kami menyadari pentingnya sekolah lansia ini untuk memberikan kebahagiaan dan menjadikan mereka berdaya guna di masyarakat,” jelas Sri Parwanti.
Sekolah Lansia juga melibatkan modul pembelajaran khusus, seperti tahapan menjadi lansia tangguh dan pengembangan dimensi motorik.
Sri Parwanti menambahkan bahwa Kabupaten Lingga menjadi perwakilan Provinsi Kepulauan Riau dalam Wisuda Akbar Sekolah Lansia yang dilaksanakan secara virtual bersama beberapa provinsi lain di Indonesia.
“Harapan BKKBN, lebih banyak sekolah lansia dapat dikembangkan di daerah lain yang belum memiliki program ini, karena bapak Menteri pun menginginkan setiap desa memiliki sekolah lansia,” ujarnya.
Di sisi lain, salah satu siswa tertua, Ibu Are (79), mengungkapkan rasa bahagianya setelah diwisuda.
“Saya sangat senang, bahagia, dan bangga setelah mengikuti sekolah lansia ini, karena mengingatkan semasa masih muda,” ungkap ibu dari dua anak dan nenek dari lima cucu ini.(Rahmat)