LINGGA TERKINI – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Badan Pusat Statistik (BPS) dalam mendukung pembangunan ekonomi di kota tersebut. Dalam kegiatan Koordinasi Statistik Pariwisata dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) yang digelar di Hotel Nite and Day, Rabu (4/12/2024), Zulhidayat menegaskan pentingnya SE2026 sebagai peta strategis untuk kemajuan kota.
“Saya sangat menyambut baik kegiatan ini. Dukungan luar biasa dari BPS memberikan arah strategis dalam pembangunan kota Tanjungpinang,” ujarnya.
Menurut Zulhidayat, SE2026 adalah agenda besar nasional yang dilaksanakan setiap satu dekade untuk memotret kondisi ekonomi secara komprehensif. Data yang diperoleh dari sensus ini akan menjadi landasan penting dalam menyusun kebijakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
“Sensus ini memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai rapor pencapaian ekonomi selama 10 tahun terakhir, sekaligus sebagai titik awal atau baseline untuk menentukan langkah ekonomi kota kita dalam 10 tahun ke depan,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa SE2026 akan dimulai secara serentak di seluruh Indonesia pada Maret atau Mei 2025. Sensus ini akan mengumpulkan data rinci mengenai berbagai sektor ekonomi, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta industri besar di Kota Tanjungpinang.
“Sensus ini bermanfaat besar karena menyajikan data yang sangat rinci, mulai dari jumlah usaha, UMKM dengan identitas lengkap (by name by address), hingga jumlah industri besar, kapasitas produksinya, dan potensi lain yang dimiliki Tanjungpinang,” tambah Zulhidayat.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Yulia Tri Mardani, menegaskan pentingnya kegiatan koordinasi ini yang dihadiri oleh 47 pengelola akomodasi, seperti hotel dan penginapan di Tanjungpinang. Ia menuturkan, melalui SE2026, BPS akan memotret pelaku usaha untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang struktur ekonomi nasional.
“Melalui SE2026, kami akan mendata pelaku usaha untuk mendapatkan gambaran lengkap struktur ekonomi nasional,” ungkap Yulia.
Ia juga menyampaikan bahwa data yang dihasilkan tidak hanya akan memberikan gambaran perkembangan usaha non-pertanian, tetapi juga menjadi pijakan untuk meningkatkan daya saing bisnis dan memenuhi kebutuhan informasi strategis lainnya.
“Kami juga terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk memastikan kelengkapan data,” tutup Yulia.(Eca)