LINGGA TERKINI – Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai bersama Satgas Gabungan Koarmada I berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 17 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural dan 24 warga negara asing (WNA) asal Bangladesh yang akan diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur laut.
Operasi ini dilakukan di Pesisir Pantai Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, pada Minggu (1/12/2024). Dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/12/2024), Palaksa Lanal Dumai Letkol Laut (PM) Priatno, mewakili Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Boy Yopi Hamel, mengungkapkan bahwa dua orang pelaku tindak pidana penyelundupan manusia (TPPM) berhasil diamankan.
“Kami berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ini berkat informasi awal yang kami terima. Tim gabungan TNI AL berhasil mengamankan calon PMI dan WNA asal Bangladesh yang hendak diberangkatkan secara ilegal melalui jalur laut ke Malaysia,” kata Letkol Priatno.
Dua pelaku yang diamankan adalah YN (43), warga Bangkinang, dan BH (39), warga Dumai. Mereka diduga menjadi aktor utama dalam upaya penyelundupan ini.
Kronologi Penangkapan
Operasi dimulai dari laporan adanya aktivitas penyelundupan calon PMI non-prosedural dan WNA di wilayah Dumai. Atas perintah Komandan Lanal Dumai, tim gabungan dibagi menjadi dua kelompok, yakni tim laut dan tim darat.
Tim laut bergerak menggunakan speed boat Kapal Patroli Angkatan Laut (Patkamla) Bengkalis, sedangkan tim darat menyisir wilayah Pesisir Pantai Pelintung dari Pos Angkatan Laut (Posal) Bengkalis. Sore harinya, tim darat mencurigai sebuah mobil Xenia Hitam dengan nomor polisi B 1841 PIZ yang dikemudikan YN. Mobil tersebut diketahui menurunkan 10 orang WNA Bangladesh di pantai tersebut.
Setelah itu, tim darat berkoordinasi dengan tim laut untuk melakukan penyekatan terhadap speed boat yang diduga digunakan untuk mengangkut para calon PMI dan WNA ke Malaysia. Dalam pengembangan lebih lanjut, tim darat menemukan 17 calon PMI non-prosedural dan 14 WNA Bangladesh lainnya di lokasi sekitar pantai.
Tim juga berhasil menangkap BH, yang diduga bertugas sebagai pemandu dalam operasi penyelundupan ini.
Langkah Lanjutan
Kedua pelaku, YN dan BH, telah diserahkan ke Polres Dumai untuk proses hukum lebih lanjut. Sementara itu, para calon PMI dan WNA Bangladesh diserahkan ke P4MI Dumai dan Imigrasi Kelas I TPI Dumai untuk proses pendataan dan penyelidikan.
Letkol Priatno menegaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari komitmen TNI AL dalam menjaga keamanan perairan Indonesia dan memberantas tindak pidana perdagangan orang.
“Kami akan terus berupaya untuk menggagalkan penyelundupan ilegal, baik yang melibatkan PMI non-prosedural maupun WNA yang masuk secara tidak sah. Kami juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga integritas dan keamanan negara,” ujar Letkol Priatno.
Operasi ini menjadi salah satu langkah nyata TNI AL dalam menghadapi ancaman perdagangan manusia dan penyelundupan ilegal yang merugikan negara serta masyarakat.(Eca)