LINGGA TERKINI – Pulau Mepar, Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), kembali menunjukkan semangat gotong royong yang menginspirasi. Pada Kamis (19/12/2024), warga desa bekerja bahu-membahu memperbaiki pelabuhan yang kondisinya memprihatinkan. Langkah ini merupakan inisiatif Pemerintahan Desa (Pemdes) Mepar yang juga didukung oleh para donatur.
“Ada beberapa yang menyumbang, seperti anggota dewan provinsi dan juga donatur lain,” ungkap Kepala Desa Mepar, Faif Sundoyo, atau yang akrab disapa Handoyo.
Pelabuhan Mepar, yang menjadi tulang punggung akses transportasi warga dan wisatawan, mulai dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kepri sejak 2023. Namun, pembangunan tersebut belum tuntas, menyisakan bagian dermaga yang masih berbahan kayu, sementara pangkal pelantar sudah menggunakan beton.
Melihat kondisi pelabuhan yang semakin membahayakan, warga dan Pemdes mengambil langkah cepat.
“Alhamdulillah, masyarakat menyambut baik dan melaksanakan ini dengan gotong royong. Ini sambil menunggu perbaikan dari Pemerintah Provinsi,” jelas Handoyo.
Handoyo juga mengungkapkan, perbaikan dilakukan dengan bahan seadanya. Ia berharap ada donatur yang bersedia menyumbangkan kayu broti, material utama dalam perbaikan ini. Diperkirakan, sekitar tujuh ton kayu broti dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
“Satu ton kayu broti mencapai harga Rp3 juta. Kami tidak dapat menganggarkan ini di Dana Desa (DD) karena pelabuhan ini bukan aset Pemdes,” tambahnya.
Harapan besar masyarakat Pulau Mepar untuk melihat pelabuhan selesai tahun ini terpaksa tertunda. Berdasarkan hasil koordinasi, Handoyo menjelaskan bahwa rehabilitasi pelabuhan tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2024.
Padahal, keberadaan pelabuhan ini sangat vital bagi warga, baik untuk aktivitas harian maupun sebagai penunjang sektor pariwisata. Pulau Mepar, yang dikenal sebagai destinasi wisata sejarah, sering dikunjungi wisatawan. Pelabuhan menjadi gerbang utama untuk menyambut mereka.
“Dermaga ini sangat berguna bagi masyarakat, menjadi tempat bersandar kapal laut. Kami berharap pelabuhan ini segera selesai,” harap Handoyo.
Semangat gotong royong warga Desa Mepar adalah bukti nyata bahwa kebersamaan dapat menjadi solusi sementara, sembari menantikan perhatian lebih dari pemerintah.(Eca)