LINGGA TERKINI – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad, memimpin rapat koordinasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat (10/1). Rapat ini dihadiri para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan pemerintah kabupaten/kota, serta Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional (BGN), Enny Nurbaiti.
Program MBG, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan Kepri, Rika Azmi, merupakan implementasi dari Astacita Presiden Prabowo. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kesehatan, teknologi, pendidikan, dan pemberian makanan bergizi gratis.
“Selain meningkatkan status gizi, program ini juga berdampak pada ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja, memanfaatkan bahan pangan lokal, serta mengurangi beban masyarakat miskin,” kata Rika.
Rika menjelaskan, program ini menargetkan dua kelompok utama: peserta didik seperti siswa PAUD hingga pendidikan khusus, dan non-peserta didik seperti ibu hamil, menyusui, serta balita. Pada 2025, Kepri direncanakan memiliki 253 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPTG) di tujuh kabupaten/kota.
“Kami mengusulkan jumlah ini berdasarkan kondisi geografis Kepri yang unik. Wilayah terpencil di 3T (terdepan, terluar, tertinggal) akan mendapat model pelayanan khusus sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Tahapan program ditargetkan bertahap hingga 100% selesai pada 2029. Di tahun 2025, Kepri diharapkan menjangkau 98.068 peserta didik dari total 516.149 target.
Gubernur Ansar menegaskan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah.
“Program ini bukan sekadar distribusi makanan bergizi. Ini adalah langkah untuk menciptakan generasi Kepri yang sehat, cerdas, dan kompetitif,” tegasnya.
Ansar menambahkan, keberhasilan MBG bergantung pada kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
“Mari kita hilangkan hambatan dan percepat implementasi program ini. Sinergi kita sangat menentukan kesuksesan MBG,” katanya.(Eca)