Lingga TerkiniLingga Terkini
  • Home
  • News
  • Lingga
  • Kepri
    • Anambas
    • Batam
    • Bintan
    • Karimun
    • Natuna
    • Tanjung Pinang
  • Nasional
  • Video
Aa
Lingga TerkiniLingga Terkini
Aa
  • Home
  • News
  • Lingga
  • Kepri
  • Nasional
  • Video
Search
Follow US
Lingga Terkini > Seputar KEPRI > Tanjung Pinang > TPID Tanjungpinang Tegaskan Sinergi Hadapi Tekanan Inflasi Awal Tahun
Tanjung Pinang

TPID Tanjungpinang Tegaskan Sinergi Hadapi Tekanan Inflasi Awal Tahun

Jurnalis - linggaterkini
Jurnalis - linggaterkini Published Saturday, 18 January 2025
Share
Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, memimpin rapat koordinasi TPID bersama lintas sektor untuk mengevaluasi inflasi Desember 2024 dan menyusun strategi pengendalian harga di awal tahun.
SHARE

LINGGA TERKINI – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang menggelar Rapat Koordinasi Rutin Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) periode Januari 2025 untuk mengevaluasi capaian inflasi Desember 2024 sekaligus menyusun strategi menghadapi tantangan inflasi di awal tahun. Rapat yang berlangsung pada Jumat (17/1/2025) di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah, Lt. III Kantor Wali Kota Tanjungpinang, ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat.

Hadir dalam rapat ini Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, BMKG RHF Tanjungpinang, Badan Karantina Indonesia, serta lintas sektor terkait.

Dalam sambutannya, Zulhidayat menekankan pentingnya kerja sama lintas instansi untuk menjaga stabilitas harga.

Ad image

“Pengendalian inflasi adalah prioritas kita untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga. TPID harus terus bekerja sama, menyelaraskan kebijakan, dan mengantisipasi potensi gangguan distribusi maupun kenaikan harga komoditas penting. Tanjungpinang telah menunjukkan koordinasi yang baik, tetapi kita tidak boleh lengah,” ujar Zulhidayat.

Statistisi Ahli Madya BPS Kota Tanjungpinang, Purwo, memaparkan bahwa inflasi bulan Desember 2024 tercatat sebesar 0,70% (month-to-month). Beberapa komoditas yang memberikan andil signifikan terhadap inflasi antara lain santan segar (0,0962%), kangkung (0,0972%), cabai merah (0,0614%), dan telur ayam ras (0,0570%).

“Peningkatan inflasi ini dipicu oleh lonjakan permintaan menjelang akhir tahun serta kendala distribusi di beberapa daerah pemasok,” jelas Purwo.

Inflasi tahun kalender (year-to-date) untuk 2024 mencapai 1,53%, dengan beras, emas perhiasan, dan sigaret kretek mesin (SKM) sebagai komoditas penyumbang utama.
“Meskipun terkendali, tekanan harga pada komoditas strategis seperti beras dan emas perhiasan memerlukan perhatian ekstra agar tidak memicu lonjakan inflasi di tahun mendatang,” tambahnya.

Elfiani Sandri mengapresiasi data yang dipaparkan BPS dan menyatakan bahwa TPID Tanjungpinang akan fokus menjaga pasokan dan distribusi untuk mengantisipasi kelangkaan barang serta permainan harga oleh oknum tertentu.

“Kami akan bekerja sama dengan Satgas Pangan dan instansi terkait untuk memastikan pasar tetap stabil dan menindak tegas jika ada pelanggaran yang memengaruhi kestabilan harga,” tegas Elfiani.

Elfiani juga menekankan pentingnya pengawasan langsung di lapangan untuk meminimalkan risiko gangguan pasokan.

“Data yang disampaikan sangat membantu kita dalam memahami dinamika inflasi, baik faktor pendorong maupun penahan kenaikan harga. Dengan inflasi bulan ke bulan sebesar 0,70% dan tahun kalender 1,53%, Tanjungpinang masih dalam kondisi terkendali. Namun, kewaspadaan tetap menjadi prioritas,” tambahnya.

Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Maria Angeliva, menyoroti tingginya permintaan komoditas pangan akhir tahun sebagai pemicu kenaikan harga.

“Permintaan tinggi akhir tahun menyebabkan tekanan harga, namun inflasi kita tetap berada dalam sasaran nasional di kisaran 2,5%-3%,” ungkap Maria.

BMKG RHF Tanjungpinang memprediksi curah hujan sedang hingga tinggi di wilayah Tanjungpinang pada Februari 2025. Potensi banjir dan angin kencang menjadi perhatian utama, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada.

Badan Karantina Indonesia juga mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Demam Babi Afrika (ASF) yang dapat memengaruhi sektor peternakan.

“Sinergi lintas sektor menjadi kunci utama untuk menjaga stabilitas harga di Tanjungpinang dan memastikan inflasi tetap terkendali,” tutup Zulhidayat.(Eca)

TAGGED: Komoditas Pangan, Pengendalian Inflasi, TPID Tanjungpinang
Share this Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Pemko Tanjungpinang Komitmen Jaga Stabilitas Harga, Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Nasional
Next Article Bripka Syahid Jadi Jembatan Hidup, Aksi Heroik Polisi di Sumbawa Barat Viral

Akhlil Fikri Diumumkan Sebagai Plt SMSI Lingga

TERPOPULER

Aksi Terjun Payung Prajurit Yontaifib I Mar Pukau Masyarakat Dabo Singkep
Warga Pulau Nuja Dihebohkan Penemuan Mayat: Basarnas dan Polisi Langsung Bertindak
Proses Evakuasi Penemuan Mayat Yang Tidak Utuh Penuh Rintangan Alam
Ratap Pilu Sambut Kapolsek Singkep Barat di Rumah Korban Nelayan, Warga Cukas Yang Hilang

Lainnya

BeritaBerita LinggaTanjung Pinang

KMP Kelurahan Dabo Resmi Diluncurkan, Wabup Lingga Apresiasi Inisiatif Pengurus

Thursday, 14 August 2025
BeritaTanjung Pinang

Berbagai di Idul Adha 1446 H, PT PLN IP UBP Kepri Potong 3 Ekor Sapi dan 1 Ekor Kambing

Thursday, 12 June 2025
BeritaEkonomiSeputar KEPRITanjung Pinang

Pemko Tanjungpinang Siap Tindak Lanjuti Langkah Pengendalian Inflasi

Tuesday, 29 April 2025
BeritaSeputar KEPRITanjung Pinang

Wakil Wali Kota Tanjungpinang Hadiri Rapat Paripurna Bahas LKPJ 2024

Tuesday, 29 April 2025
Follow us:
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Karir

Network

  • Kutipan Berita
  • Inidie.com
  • Harian Lingga
  • Selingga.com

© Linggaterkini.com

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?