LINGGA TERKINI – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan dekat dengan masyarakat. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) 2025), yang digelar di Hotel Bintan Plaza, Selasa (18/3/2025).
Kegiatan ini didanai oleh Global Fund RSSH 2025 dan bertujuan untuk memperkuat koordinasi antarinstansi agar pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien.
Wakil Wali Kota (Wawako) Tanjungpinang, Raja Ariza, menegaskan bahwa transformasi layanan kesehatan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan di lapangan.
“Kita harus membangun jejaring yang kuat, memanfaatkan teknologi, dan terus berinovasi agar pelayanan semakin efektif,” ujar Raja Ariza.
Menurutnya, pelayanan kesehatan yang optimal tidak hanya bergantung pada tenaga medis, tetapi juga melibatkan kader kesehatan yang berperan dalam mendampingi masyarakat.
“Pelayanan kesehatan harus terintegrasi, mulai dari rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, hingga kader kesehatan. Semua harus bekerja sama,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pembangunan sistem kesehatan tidak hanya tentang penambahan fasilitas rumah sakit, tetapi juga mendorong pola hidup sehat sejak dari lingkungan keluarga.
“Pelayanan kesehatan bukan sekadar membangun rumah sakit, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat di setiap rumah tangga,” katanya.
Sebagai bagian dari kebijakan Pemerintahan Lis-Raja, Pemko Tanjungpinang mengembangkan program “Menyapa”, yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang ramah, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan pasien.
“Saya ingin tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit melayani dengan sepenuh hati. Ketika pasien datang, sapa mereka, tanyakan kebutuhannya, dan berikan pelayanan terbaik,” tegasnya.
Kepala Dinkes PPKB Kota Tanjungpinang, Rustam, menjelaskan bahwa Rakor ini merupakan bagian dari program Global Fund RSSH, yang bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan agar lebih tangguh dan berkelanjutan.
Tanjungpinang menjadi salah satu dari 15 kabupaten/kota yang melaksanakan program ini pada 2024, dengan Puskesmas Kampung Bugis sebagai proyek percontohan.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, sebanyak 882 kader kesehatan telah lulus uji kompetensi, terdiri dari:
- 775 kader tingkat awal
- 32 kader tingkat madya
- 75 kader tingkat utama
Para kader ini berperan dalam memperkuat layanan kesehatan berbasis komunitas, khususnya melalui posyandu dan jejaring kesehatan di lingkungan masyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemko Tanjungpinang, melalui kebijakan Wali Kota Lis Darmansyah dan Wakil Wali Kota Raja Ariza, resmi menaikkan insentif kader kesehatan dari Rp120 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan.
“Ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi para kader kesehatan yang menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan di masyarakat,” ujar Rustam.
Rakor ini juga diisi dengan penandatanganan nota kesepakatan serta diskusi lintas program dan sektor, guna mengevaluasi implementasi ILP di Kota Tanjungpinang.
Turut hadir dalam Rakor tersebut:
- Kepala BPKAD, Djasman
- Kepala Bappelitbang, Riono
- Kepala Dinas DP3APM, Bambang Hartanto
- Kepala Diskominfo, Teguh Susanto
Dengan Rakor ini, diharapkan pelayanan kesehatan di Tanjungpinang semakin berorientasi pada pencegahan, keterjangkauan, dan pemerataan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.