LINGGA TERKINI – Malam tujuh likur selalu jadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kabupaten Lingga, terutama di Dabo Singkep. Di malam yang jatuh pada tanggal 27 Ramadan ini, tradisi dengan hiasan ribuan lampu colok atau pelita akan menerangi jalan-jalan, menciptakan pemandangan yang begitu menakjubkan.
Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari budaya setempat yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Di tahun 2025 ini, warga Sekop Darat, Kelurahan Dabo, Kecamatan Singkep, tengah bersiap dengan semangat untuk merayakan malam tujuh likur dengan cara yang lebih spektakuler. Tak hanya membuat gerbang dengan hiasan lampu colok, mereka juga merancang gerbang yang lebih besar dan megah dibandingkan tahun sebelumnya.
Okta Adisaputra, salah satu pemuda Dabo Singkep, mengungkapkan bahwa mereka menargetkan sebanyak 10 ribu lampu colok untuk menghiasi gerbang-gerbang desa tahun ini.
“Tahun lalu, kami hanya menyiapkan 6 ribu lampu colok dengan empat gerbang. Tapi tahun ini, kami akan membuat gerbang dengan konsep tiga dimensi yang lebih artistik dan megah,” ungkap Okta dengan penuh semangat.
Persiapan yang dilakukan jauh hari ini bertujuan untuk membuat perayaan lebih menarik dan memikat. Okta menambahkan, gerbang yang akan dipasang tahun ini dirancang dengan lebih detail, dengan harapan dapat memanjakan mata dan menambah keindahan suasana malam tujuh likur di Dabo Singkep.
Lampu colok yang dipasang mulai dari hari ke-25 puasa ini diharapkan bisa mencapai puncaknya pada malam ke-27 Ramadan, menjelang malam tujuh likur. Gerbang-gerbang ini bukan hanya menjadi simbol kecantikan, tapi juga melambangkan pelestarian tradisi yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.
Dengan adanya inisiatif ini, warga Dabo Singkep berharap dapat memberikan warna baru pada tradisi yang sudah mengakar ini, serta menjadikannya lebih mempesona dan berkesan. (Rahmat)