LINGGA TERKINI – Rangkaian perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) ke-19 tingkat Kota Tanjungpinang resmi bergulir mulai Selasa (22/4/2025). Ajang ini mempertandingkan 8 cabang lomba dengan 21 golongan, yang tersebar di dua lokasi utama, yakni pelataran Melayu Square dan Hotel Bintan Plaza.
Hari pertama MTQH diawali dengan Cabang Tilawah yang menampilkan Golongan Tartil Anak-anak, 1 Juz, serta kategori Anak-anak, Remaja, hingga Dewasa, yang seluruhnya berlangsung di arena utama. Sementara itu, Cabang Fahmil Qur’an dilangsungkan di Ruang 1 Plaza Hotel.
Perlombaan berlanjut pada Rabu (23/4) dengan Cabang Hifzil Qur’an Golongan 1 Juz dan Tilawah, serta Syarhil Qur’an dan Hadis Nabi di dua lokasi berbeda. Suasana kompetisi semakin meriah dengan digelarnya Majqra Golongan 5 Juz, Qiraat Mujawwad, hingga Hifzil Qur’an Golongan 10 dan 20 Juz.
Pada Kamis (24/4), fokus perlombaan bergeser ke Hifzil Qur’an Golongan 5 dan 30 Juz serta Qiraat Murottal Dewasa, yang semuanya digelar di arena utama. Di waktu yang sama, Khattil Qur’an dilaksanakan di Ruang 2 Plaza Hotel, dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) disajikan di Ruang 1.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemko Tanjungpinang, Tamrin Dahlan, mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dalam mendukung jalannya kompetisi.
“Kami mengajak masyarakat untuk datang langsung ke arena perlombaan, beri semangat kepada peserta, dan jadikan MTQH ini sebagai ajang kebersamaan yang sarat nilai keagamaan,” ujar Tamrin, Rabu (23/4).
Ia menambahkan bahwa kehadiran dan dukungan masyarakat, khususnya bagi peserta usia anak dan remaja, akan memberikan dorongan moral besar bagi mereka yang berjuang meraih prestasi, termasuk potensi mewakili Tanjungpinang di tingkat provinsi.
“MTQH bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga bagian dari pembinaan akhlak dan karakter Islami yang berkelanjutan dalam masyarakat,” tambahnya.
MTQH XIX Tanjungpinang akan berlangsung hingga Jumat (25/4) malam, ditutup dengan pengumuman juara dari setiap golongan dan cabang lomba.
Ajang tahunan ini menjadi wujud nyata upaya pemerintah daerah dalam melestarikan budaya Islam, mengembangkan potensi generasi Qur’ani, serta memperkuat jalinan ukhuwah di tengah masyarakat.