LINGGA TERKINI – Barenlitbang Kabupaten Lingga kembali menunjukkan perannya sebagai motor koordinasi pembangunan dengan menggelar diskusi strategis bersama Kepala Perwakilan BPKP Kepulauan Riau, Bapak Hisyam Wahyudi, pada Rabu, 2 Juli 2025.
Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Barenlitbang dan dihadiri sejumlah OPD penting seperti Inspektorat, Dinas Pendidikan, Dinas PMD, Dinas Sosial, dan Dinas Pertanian.
Diskusi lintas sektor ini membedah tiga program unggulan Pemkab Lingga: Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Penguatan Koperasi Desa. Ketiganya menjadi pilar utama dalam mewujudkan pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

“Barenlitbang hadir bukan hanya sebagai penyusun rencana, tapi sebagai penggerak sinergi. Kami ingin seluruh program strategis Pemkab Lingga seperti MBG, Sekolah Rakyat, dan penguatan koperasi desa benar-benar tuntas dan terukur,” ujar Kepala Barenlitbang, Selamat, S.Pi., M.IP., saat membuka diskusi.
Kehadiran BPKP Kepri memberi warna penting dalam forum ini. Menurut Hisyam Wahyudi, sinergi pusat dan daerah harus diperkuat demi efektivitas pelaksanaan program.
“Kami hadir untuk memastikan bahwa pengelolaan program tidak hanya sesuai regulasi, tetapi juga memberi manfaat maksimal bagi masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, Hisyam menekankan pentingnya monitoring rutin dan akuntabilitas tinggi dari setiap OPD.
Dirancang untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak di Kabupaten Lingga. Program ini juga jadi jaminan bahwa siswa sekolah dasar mendapatkan asupan gizi harian yang layak.
Merupakan alternatif pendidikan berbasis komunitas, khususnya bagi wilayah yang minim akses sekolah formal. Konsep ini hadir sebagai solusi pemerataan pendidikan hingga ke pelosok.

Penguatan Koperasi Desa:
Didorong menjadi pusat ekonomi produktif di desa, koperasi ini akan fokus pada distribusi hasil pertanian dan perikanan, sekaligus mengelola potensi lokal secara kolektif dan berkelanjutan.
Diskusi ini tidak berhenti pada tataran konsep, tapi juga menghasilkan langkah konkret seperti pendampingan teknis, penyusunan rencana aksi, hingga integrasi ke dalam dokumen perencanaan tahunan dan RPJMD.
Kolaborasi antarlembaga menjadi kunci. Barenlitbang sebagai pusat perencanaan, BPKP sebagai mitra pengawasan, dan OPD sebagai pelaksana, semuanya menunjukkan komitmen bersama dalam menggerakkan pembangunan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
“Melalui ruang kolaborasi seperti ini, Lingga melangkah pasti menuju tata kelola pembangunan yang lebih adaptif, inovatif, dan berpihak pada rakyat,” tutup Selamat./r