LINGGA, – Calon Bupati Lingga nomor urut 1, Muhammad Nizar, menyampaikan rencana strategis terkait pengembangan potensi perkebunan di wilayah Lingga Utara. Dalam kunjungannya ke Rantau Panjang, Kecamatan Lingga Utara,pada Jumat (18/10/2024) malam.
Nizar menekankan pentingnya pemanfaatan tata ruang wilayah sebagai kunci pengembangan sektor perkebunan di wilayah tersebut.
Nizar juga menegaskan bahwa penataan ruang wilayah menjadi fondasi dalam perencanaan perkebunan. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa calon Wakil Bupati yang mendampinginya, Novrizal, memiliki pemahaman mendalam tentang tata ruang karena pengalamannya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
“Sungai Besar, Semincot, hingga ke dalam kawasan tersebut masuk dalam rencana tata ruang untuk perkebunan,” ujar Nizar. Ia menambahkan bahwa pengelolaan yang tepat di wilayah-wilayah ini dapat mendorong pengembangan ekonomi berbasis perkebunan.
Nizar juga menyebutkan bahwa pihak ketiga telah menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi dalam proyek ini. “Kami sudah ada berbincang dengan pihak ketiga yang berminat, mulai dari Resun hingga ke Rantau Panjang dan Semincot. Saat ini, kami sedang menunggu peluang itu bisa terwujud,” jelasnya.
Selain Rantau Panjang dan Semincot, Nizar menekankan bahwa pengembangan perkebunan tidak akan terbatas hanya di satu titik. Ia menyebutkan beberapa wilayah lain seperti Merawang, Kampung Tengah, Kado Cenot, Malar, dan Penarik Kelumu sebagai bagian dari rencana jangka panjang.
Menurutnya, setiap kawasan akan mendapatkan perhatian untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada. “Ini merupakan bagian dari strategi lima tahun ke depan,” tegas Nizar, menjelaskan bahwa program ini selaras dengan visi Lingga Bersinar (Lingga Berdaya Saing dan Sejahtera).
Nizar mengungkapkan bahwa salah satu strategi pengembangan perkebunan yang diusulkan adalah melalui metode tumpang sari, dengan komoditas utama berupa tanaman pinang.
“Ada strategi yang mereka lakukan, salah satunya tumpang sari berkaitan dengan penanaman pinang,” ujarnya.
Strategi ini diyakini akan mendukung pengelolaan lahan secara optimal dan memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Ia menegaskan bahwa diskusi dan perencanaan lebih lanjut akan dilakukan agar strategi ini dapat diimplementasikan secara efektif.(**)