Masa Depan Kabupaten Lingga Terancam Kacau Jika Nizar Tidak Terpilih, Peringatan Dari Anggota DPRD Kepri Aziz Martindas

linggterkini
Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dari Partai Golkar, Aziz Martindas saat kampanye Nizar-Novrizal di Desa Pekajang pada Jumat 8 November 2024 (Foto: Rahmat)

LINGGA TERKINI – Dalam kampanye Pilkada Lingga 2024, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nizar-Novrizal mendapat dukungan kuat dari Aziz Martindas, anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau dari Partai Golkar. Dalam orasinya di Desa Pekajang, Lingga, Jumat, 8 November 2024, Aziz menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai stabilitas pemerintahan Kabupaten Lingga jika Muhammad Nizar tidak terpilih kembali sebagai Bupati.

Aziz Martindas menyatakan bahwa posisi Nizar, yang juga menjabat Ketua Partai Nasdem Lingga, berperan penting dalam menjaga stabilitas politik di wilayah tersebut. Tanpa kehadiran Nizar, Aziz memprediksi ketidakstabilan yang dapat berdampak langsung pada jalannya pemerintahan daerah.

“Saya sebagai orang yang terlibat di politik, saya terbayang kacaunya Kabupaten Lingga kalau beliau (Muhammad Nizar) ini tak terpilih sebagai bupati, sebab beliau ini adalah Ketua Partai Nasdem,” ujar Aziz saat kampanye.

Peran Kunci Nasdem dan Ancaman Terhadap Kuorum di DPRD Lingga

Sebagai partai dominan di DPRD Kabupaten Lingga dengan 11 kursi dari total 25 kursi, Nasdem memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan, termasuk dalam pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Aziz menekankan bahwa jika Nizar tidak lagi menjabat sebagai bupati, situasi politik di DPRD Lingga bisa terganggu. Partai Nasdem dapat menginstruksikan anggotanya untuk tidak menghadiri sidang paripurna, yang merupakan syarat sah untuk mencapai kuorum pengesahan APBD.

“Kalau sempat beliau tak terpilih, beliau instruksikan kader yang DPRD-nya tidak usah hadir di dalam paripurna maka tidak akan ada pengesahan APBD Kabupaten Lingga,” jelas Aziz, menekankan risiko ketidakstabilan jika terjadi perubahan dalam struktur kepemimpinan.

Pengesahan APBD Kabupaten Lingga, menurut Aziz, membutuhkan kehadiran minimal 17 anggota DPRD. Jika 11 anggota dari Nasdem tidak hadir, kuorum tidak akan tercapai, mengakibatkan tertundanya anggaran vital bagi pembangunan daerah.

Dampak Ketidakstabilan Pemerintahan Terhadap Masyarakat dan Pembangunan

Ketidakpastian politik yang dipicu oleh kemungkinan perubahan kepemimpinan ini, menurut Aziz, bisa berdampak langsung pada pencairan dana pembangunan, termasuk yang diperuntukkan bagi RT, kepala desa, dan proyek pembangunan di Kabupaten Lingga.

“Hendak RT-RT, Kades, dan pembangunan di sini terkendala dengan persoalan itu, duit lambat cair, duit susah cair, pembangunan terkendala,” tegas Aziz, menyiratkan bahwa stabilitas pemerintahan berperan besar dalam kelancaran pembangunan.

Menurut Aziz, stabilitas pemerintahan sangat dibutuhkan agar pembangunan di Kabupaten Lingga dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala birokrasi yang disebabkan oleh perselisihan politik.

Imbauan untuk Memilih Pemimpin Berpengalaman dan Terbukti

Aziz mengajak masyarakat Lingga untuk memilih pemimpin yang telah memberikan kontribusi nyata dan tidak hanya mengumbar janji. Ia menyatakan pentingnya memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak positif dalam membangun daerah dan menarik investasi.

“Maka kita harus menyelamatkan daerah ini supaya masyarakat lebih terasa di dalam pembangunannya. Jangan kita pilih lah orang-orang yang hanya banyak janji, banyak cerita. Pilihlah yang sudah berbuat, yang terbukti, tak ada banyak cakap, tapi investasi datang di daerah ini,” ungkap Aziz.

Melalui pernyataan ini, Aziz berharap masyarakat Lingga dapat membuat keputusan bijak dalam Pilkada mendatang, demi kemajuan dan stabilitas Kabupaten Lingga. Pemilihan yang tepat, lanjutnya, akan menentukan masa depan pembangunan dan kesejahteraan warga Kabupaten Lingga.(Rahmat)

Share this Article
Leave a comment