LINGGA TERKINI – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyoroti permasalahan pengelolaan sampah yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur. Saat melakukan kunjungan langsung, ia menemukan antrean panjang armada sampah yang akan masuk ke lokasi serta adanya kerusakan pada peralatan yang menghambat proses operasional.
“Dapat informasi bahwa ada peralatan kita yang rusak, dan ada tumpukan antrean armada yang akan masuk ke lokasi,” ujar Amsakar, Selasa (tanggal kunjungan).
Ia menjelaskan, kunjungannya ke lokasi tersebut bertujuan untuk melihat langsung kondisi persampahan di hilir. Sebelumnya, ia juga memantau langsung penumpukan sampah di TPS Seibeduk.
“Singkatnya, kunjungan hari ini bagian dari belanja masalah, dan kesimpulan saya bahwa perlu support peralatan. Long arm itu harusnya masuk,” kata dia.
Menurut Amsakar, salah satu fokus utama adalah memastikan kelancaran antrean armada di TPA agar pelayanan persampahan masyarakat tidak terganggu.
“Kita akan urai, sehingga ke depan kita berharap tak ada keluhan masyarakat,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa gangguan pelayanan sampah tidak disebabkan oleh petugas kebersihan, melainkan keterbatasan alat dan panjangnya antrean di TPA.
“Tapi karena antrean cukup panjang, sebagai akibat alat kita yang terbatas. Untuk itu kita akan urai masalah ini,” ujarnya.
Amsakar menyebutkan, meski belum ada pembicaraan resmi, ia telah berdiskusi dengan sejumlah anggota DPRD Batam terkait peremajaan dan pengadaan peralatan.
“Walau belum di jalur formal, sudah berdiskusi dengan DPRD bahwa peralatan itu, terutama mobil, menjadi prioritas,” ungkapnya.
Selain itu, ia menekankan perlunya strategi jangka panjang untuk memperpanjang usia TPA yang diperkirakan hanya mampu bertahan 2-5 tahun ke depan. Salah satu opsi yang diusulkan adalah bermitra dengan pihak lain untuk mengolah sampah menjadi energi atau mendaur ulang limbah.
“Kami harus mencari mitra baru untuk mengolah sampah ini. Ada potensi untuk memanfaatkan limbah menjadi energi atau melakukan daur ulang secara optimal. Ini akan menjadi bagian dari solusi jangka panjang,” ujar Amsakar.
Di sisi lain, Amsakar juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif mengurangi produksi sampah rumah tangga. Ia mencontohkan langkah sederhana, seperti mengurangi penggunaan plastik saat berbelanja.
“Kalau biasanya mengambil tiga plastik saat belanja, cukup gunakan satu saja. Kita harus mulai dari hal kecil seperti ini untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari,” tambahnya.
Produksi sampah di Batam yang mencapai 800-1.000 ton per hari, menurutnya, menjadi ancaman serius jika tidak segera ditangani.
“Semakin banyak sampah yang masuk ke TPA, semakin pendek usianya. Kita harus bekerja sama, dari pemerintah hingga masyarakat, untuk mengatasi masalah ini bersama-sama,” tutupnya.(Eca)