LINGGA TERKINI – Seorang siswi yang diidentifikasi dengan inisial SL meninggal dunia setelah tertabrak Kereta Api Harina di perlintasan sebidang wilayah Kokrosono, Semarang Utara, pada hari Kamis. Kejadian tragis ini kembali menyerukan pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.
Menurut PT KAI Daop 4 Semarang, kecelakaan terjadi di perlintasan sebidang Kokrosono yang dijaga oleh petugas kereta api. Manajer Humas, Franoto Wibowo, menyatakan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, korban diduga tidak mengindahkan palang pintu yang sudah ditutup.
“Diduga sepeda motor korban menerobos palang pintu yang sudah ditutup. Masinis KA Harina juga sempat membunyikan klakson,”
ujar Wibowo, Jumat (14/2/2025).
Saksi mata, Ardi (55), mengonfirmasi keterangan tersebut. Ia melihat korban, yang diduga pulang sekolah bersama teman-temannya, melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Kokrosono dan berusaha menyeberang rel meski palang pintu sudah ditutup.
Petugas keamanan PT KAI Daop 4 Semarang segera mendatangi lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk evakuasi korban. Jenazah SL telah dibawa ke RSUD Dr. Kariadi, Semarang, sementara pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap detil lebih lanjut mengenai insiden tersebut.
Tragedi ini terjadi bersamaan dengan pelaksanaan sosialisasi “Operasi Keselamtan Candi 2025”, sebuah inisiatif untuk meningkatkan keselamatan publik di berbagai sektor. Kasihumas Polrestabes Semarang, Kompol Agung Setyo, menekankan pentingnya kewaspadaan dan penegakan peraturan di perlintasan sebidang.
“Insiden ini berfungsi sebagai pengingat yang jelas tentang pentingnya mematuhi semua undang-undang lalu lintas dan peraturan keselamatan, terutama di lokasi yang rentan seperti perlintasan sebidang,”
kata Kompol Setyo.
“Kami akan bekerjasama dengan PT KAI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencegah tragedi di masa mendatang,” tambahnya.