LINGGA TERKINI – Sebuah momen bersejarah terjadi di Kabupaten Lingga ketika Kapolres AKBP Apri Fajar Hermanto memimpin upacara penempatan kain kuning di Makam keluarga Temenggung Jamaludin dan Datuk Kaya Montel.Pada (25/02/2025).
Meskipun terlihat sederhana, kegiatan ini memiliki makna yang jauh lebih dalam, yaitu sebagai penghormatan kepada dua tokoh besar yang sangat berpengaruh dalam sejarah Kerajaan Lingga.
Di balik proses penempatan kain nisan tersebut, tersimpan cerita panjang tentang perjuangan dan kontribusi Temenggung Jamaludin dan Datuk Kaya Montel.
Temenggung Jamaludin adalah salah satu pembesar Kerajaan Lingga yang memiliki peran strategis dalam pemerintahan, sedangkan Datuk Kaya Montel dikenal sebagai tokoh yang berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Lingga. Kedua tokoh ini mewariskan warisan yang sangat penting bagi perkembangan wilayah Lingga.
Kapolres Lingga, dalam berbagai hal, menekankan betapa pentingnya menjaga situs bersejarah agar tetap lestari dan menjadi bagian dari identitas daerah.
“Kegiatan ini adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan Kabupaten Lingga. Sebagai generasi penerus, kita harus merawat dan menjaga peninggalan sejarah yang ada,” ujar Kapolres dengan penuh semangat.
Lebih dari sekedar ritual, penempatan kain kuning ini juga menjadi simbol penghargaan yang mendalam terhadap jasa para leluhur yang telah mengukir sejarah Lingga.
Kapolres mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap situs-situs sejarah yang ada di sekitar mereka. “Makam para leluhur bukan hanya tempat peristirahatan terakhir, tapi juga simbol dari perjalanan sejarah yang harus dijaga keberadaannya,” tambahnya.
Kegiatan ini dilaksanakan atas undangan dari tokoh masyarakat setempat, yang menganggap penting tradisi untuk menghormati para tokoh sejarah.
“Kami hadir tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk ikut berperan dalam pelestarian budaya dan sejarah daerah ini,” jelas Kapolres.
Selain sebagai penghormatan, kegiatan ini juga bertujuan mempererat tali silaturahmi antara kepolisian dan masyarakat setempat. Kapolres berharap melalui kegiatan seperti ini, generasi muda akan semakin memahami pentingnya melestarikan sejarah dan budaya daerah mereka, agar tidak terlupakan begitu saja.
Masyarakat setempat sangat menyambut baik upaya ini, merasa bangga atas perhatian yang diberikan oleh pihak kepolisian terhadap pelestarian warisan budaya mereka. Mereka berharap kegiatan serupa bisa menjadi contoh bagi generasi muda untuk lebih menghargai dan menjaga situs bersejarah yang ada di daerah mereka.
Kapolres Lingga menegaskan, menjaga situs bersejarah bukan hanya soal melestarikan masa lalu, tetapi juga menjaga identitas dan kebanggaan daerah. “Warisan sejarah adalah bagian dari kita, dan harus terus dilestarikan untuk generasi mendatang,” pungkas Kapolres.