LINGGATERKINI.ID, Dabo Singkep – Kurangnya pemahaman mengakibatkan tingginya kasus stunting di Kabupaten Lingga.
Tim penggerak PKK Kabupaten Lingga terus bergerak mensosialisasikan ke Desa-desa di Kabupaten Lingga dan sekolah-sekolah.
Ketua PKK Kabupaten Lingga Maratusholihah mengatakan, penilaian kasus stunting terjadi bukan hanya anak saja melainkan banyak perempuan di Lingga yang kurang darah serta kurangnya pemahaman sehingga menyebabkan stunting.
“Untuk penilaian stunting itu tidak hanya sekedar anaknya saja akan tetapi dari lingkungan, serta kekurangan darah dan pemahaman bagi perempuan,” kata Maratusholihah, Rabu (23/6/2021)
Menurut Maratusholihah meningkatnya kasus stunting juga karena tidak adanya kepedulian dari anak-anak remaja khususnya perempuan untuk peduli dan memahami.
“Hari ini yang sering terjadi itu ketika kawan-kawan Dinas Kesehatan Lingga memberikan tablet kurang darah dan mereka tidak mau memakannya,” jelas Maratusholihah
Untuk itu, selain eksekusi yang dilakukan tentunya harus di imbangi dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya perempuan untuk wajib memenuhi kekurangan darah atau gizinya.
“Kenapa harus perempuan karena perempuan nanti akan melahirkan generasi-generasi berikutnya. Jadi tidak hanya pola gizinya saja tapi dari tingkat pemahaman dia, kurang darah itu juga merupakan salah satu penyebab stunting,” ujarnya
Maratusholihah menuturkan, maka pihak terus mengedukasi dan memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Karena perempuan yang haid itu dimulai dari dia duduk di bangku SMP dan SMA.
“Maka kita sudah turun semua ke sekolah-sekolah untuk berikan sosialisasi. Kalau masih kurang kita akan turun lagi. Karena pemahaman merubah manset masyarakat itu butuh waktu,” tuturnya (Wandy)