Lingga TerkiniLingga Terkini
  • Home
  • News
  • Lingga
  • Kepri
    • Anambas
    • Batam
    • Bintan
    • Karimun
    • Natuna
    • Tanjung Pinang
  • Nasional
  • Video
Aa
Lingga TerkiniLingga Terkini
Aa
  • Home
  • News
  • Lingga
  • Kepri
  • Nasional
  • Video
Search
Follow US
Lingga Terkini > Opini > Makna Religius di Balik Puisi `Maut` Karya Ibrahim Sattah
Opini

Makna Religius di Balik Puisi `Maut` Karya Ibrahim Sattah

Jurnalis - linggaterkini
Jurnalis - linggaterkini Published Thursday, 16 December 2021
Share
SHARE

Oleh: Salmiati, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Maritim Raja Ali Haji

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut

Ad image

Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan.

Salah satu karya sastra adalah puisi. Pada puisi ‘Maut’ yang ditulis oleh Ibrahim Sattah mempunyai makna tersirat tentang maut yang bisa datang kapan saja dan tanpa aba-aba.

Ibrahim Sattah adalah pendobrak puisi modern Indonesia. Dengan karya-karya puisinya yang berangkat dari mantra. Ibrahim Sattah lahir di Tarempa, sebuah kota kecil di kawasan Pulau Tujuh, Laut Cina Selatan, Provinsi Kepulauan Riau tahun 1943 dan meninggal pada usia 43 tahun di Pekanbaru, 19 Januari 1988.

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut

Mempunyai makna bahwa maut atau kematian merupakan suatu hal akan dirasakan oleh siapapun tidak peduli kepada siapapun, dimana pun maut datang tanpa isyarat tanpa aba-aba. Kita sebagai manusia hanya bisa mempersiapkan diri sendiri sebaik mungkin, karena mau tidak mau maut pasti akan mendatangi kita satu persatu secara tiba-tiba.

Dari puisi “Maut” karya Ibrahim Sattah seakan-akan mengingatkan kita akan kematian yang merupakan hal pasti datang kepada manusia. Tapi terkadang manusia lupa akan dengan kata kematian yang sebenarnya sudah ada didepan mata cepat atau lambat semuanya akan bertemu dengan yang namanya kematian.

TAGGED: `Maut`, Ibrahim Sattah, Makna Religius, Puisi
Share this Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Makna Tersirat dalam Puisi ‘Hai Rasa Kepingin yang Lelah’ Karya Rida K Liamsi
Next Article Simbol Cinta Kasih dalam Puisi `Anai-anai` Karya Ramon Damora
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TERPOPULER

Aksi Terjun Payung Prajurit Yontaifib I Mar Pukau Masyarakat Dabo Singkep
Warga Pulau Nuja Dihebohkan Penemuan Mayat: Basarnas dan Polisi Langsung Bertindak
Proses Evakuasi Penemuan Mayat Yang Tidak Utuh Penuh Rintangan Alam
Ratap Pilu Sambut Kapolsek Singkep Barat di Rumah Korban Nelayan, Warga Cukas Yang Hilang

Lainnya

BeritaBerita LinggaOpiniSeputar KEPRI

Perwakilan Tokoh Singkep Barat : Kunci Sukses Paslon Nizar-Novrizal di Pilkada Lingga

Thursday, 28 November 2024
BeritaOpiniPolitikSeputar KEPRITanjung PinangTer-Update

Program UMKM dan Seragam Gratis Rahma-Rizha Menjadi Harapan Warga

Monday, 18 November 2024
BeritaOpiniPolitikSeputar KEPRITanjung Pinang

Relawan Rahma-Rizha Setiap Hari Turun Dari Rumah ke Rumah Sampaikan Program Visi-Misi

Sunday, 17 November 2024
Berita LinggaOpiniPolitikSeputar KEPRITer-Update

Muhammad Nizar Tegaskan Paslon Nomor Urut 1, Tidak Mengumbar Janji

Wednesday, 13 November 2024
Follow us:
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Karir

Network

  • Kutipan Berita
  • Inidie.com
  • Harian Lingga
  • Selingga.com

© Linggaterkini.com

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?