Lingga TerkiniLingga Terkini
  • Home
  • News
  • Lingga
  • Kepri
    • Anambas
    • Batam
    • Bintan
    • Karimun
    • Natuna
    • Tanjung Pinang
  • Nasional
  • Video
Aa
Lingga TerkiniLingga Terkini
Aa
  • Home
  • News
  • Lingga
  • Kepri
  • Nasional
  • Video
Search
Follow US
Lingga Terkini > Berita Lingga > Ormas Gagak Hitam Lingga Sebut Ungkapan Mafia Terkesan Perkeruh Masalah
Berita Lingga

Ormas Gagak Hitam Lingga Sebut Ungkapan Mafia Terkesan Perkeruh Masalah

Jurnalis - linggaterkini
Jurnalis - linggaterkini Published Wednesday, 21 September 2022
Share
Ketua Ormas Gagak Hitam Lingga Ribut Satriawan (Foto : Ist)
SHARE

LINGGATERKINI.COM – Ormas gagak hitam Lingga prihatin dan menyesalkan apa yang diberitakan akhir-akhir ini di Kabupaten Lingga terkait mafia terkesan hanya untuk membuat suasana menjadi keruh dan terasa panas.

Ketua Ormas Gagak Hitam Lingga Ribut Satriawan mengatakan, bahwa dalam praktiknya, tolak ukur dan skala mafia yang diberitakan ini tidak dapat dipastikan sudah objektif atau belum, apa barangkali hanya definisi subjektif yang sengaja dilontarkan untuk menyudutkan suasana.

“Tidak etis rasanya jikalau ini merupakan tindakan provokator,” kata Ribut, Rabu (21/9/2022)

Ad image

Menurut Ribut akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab tentunya mengorbankan hajat hidup orang banyak.

“Masalah ini kita bukan lagi bicara masalah profit dan keuntungan pribadi dengan memanfaatkan situasi tertentu, tetapi prioritas kita disini adalah rasa kemanusiaan yang menjadi pertimbangan khusus dalam membuat suatu statement yang sensitif. Masalah serius kita di Kabupaten Lingga adalah menyediakan lapangan kerja yang cukup agar masyarakat kita tidak lagi merongrong kelaparan dan haus pekerjaan,” ungkapnya

Miris rasanya jikalau mengambil pundi kecil dari sumber daya alam dianggap sebagai bentuk praktik mafia.

“Misalnya kayu dihutan yang jumlahnya mungkin hanya untuk melepas makan hari per hari, dengan jerih payah dan kesusahan yang mereka hadapi, ditambah lagi dengan adanya berita ini membuat masyarakat menjadi dilema serta terasa terancam dan ditakut-takuti,” jelasnya

Masyarakat yang bekerja di Kabupaten Lingga dengan memanfaatkan kearifan lokal dianggap sebagai mafia yang harus diberantas.

“Sedangkan kondisi sebenarnya, masyarakat sendiri kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan ditanah tempat mereka tinggal,” bebernya

Ribut menuturkan, bahwa masyarakat terpaksa dan bertaruh hidup hanya untuk makan, bukan untuk menjadi kaya. Terlalu ego jikalau mafia di Kabupaten Lingga dijadikan tolak ukur bahwa penegakan hukum terkesan lemah didaerah tersebut.

“Sampai mengorbakan masyarakat dijadikan kambing hitam dan korban dari oknum hanya untuk kepentingan tertentu,” katanya

Kehidupan di Kabupaten Lingga yang selama ini sudah berlangsung aman dan tentram menjadi gaduh dan membuat seakan akan aparat hukum terkesan lemah dalam penerapannya.

Padahal, apa yang terjadi sesungguhnya tidaklah separah seperti apa yang diisukan. Mafia yang disuarakan sulit diberantas disini sebenarnya hanyalah segelintir rakyat yang butuh makan.

“Dimana mereka bertahan dengan pekerjaan yang tidak tetap sehingga mencari jalan lain dengan peluang kearifan lokal yang ada di Lingga ini,” tuturnya lagi.

Belum lama baru berangsur pulih, masyarakat Indonesia dikejutkan lagi dengan kenaikan harga BBM karena imbas dari kenaikan anggaran subsidi dan kompensasi energi yang ditanggung pemerintah.

Otomatis keadaan ini juga menimbulkan dampak buruk bagi kelangsungan hidup dikalangan masyarakat kecil di pulau kecil kita ini. Bak pepatah, “sudahlah jatuh tertimpa tangga”.

Bagaimana tidak? Sudahlah kurangnya lapangan pekerjaan yang selama ini menjadi PR besar dibumi Bunda Tanah Melayu, ditambah kondisi seperti ini membuat masyarakat terhenti untuk pulih dari terpuruknya ekonomi.

Jadi, “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”yang Pemerintah Indonesia galakkan pada HUT Kemerdekaan yang ke-77 tak lama ini seakan-akan hanya sebagai slogan belaka.
Tidak sejalan dengan apa yang di aplikasikan pada kehidupan nyata di Kabupaten ini.

Masyarakat tunggang lumus mencari penghasilan, dimana hanya untuk menghidupi keluarga tapi terhambat dan seperti anggap musuh terbesar di kampung halaman sendiri.

Salah persepsi dan penyudutan tanpa klarifikasi dan crosscheck yang jelas.
Lantas siapa yang akan bertanggung jawab atas kesulitan dan masalah kemanusiaan ini?

Lingga butuh solusi bukan sekedar regulasi yang membuat masyarakat mati kutu tak berdaya. (Red)

 

Share this Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Previous Article Wabup Lingga Tinjau Pengerjaan Proyek Dermaga Bongkar Muat
Next Article BBM Naik, Lapangan Kerja Sulit, KNPI dan HNSI Serukan Seluruh Pihak Duduk Bersama Mencari Solusi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Akhlil Fikri Diumumkan Sebagai Plt SMSI Lingga

TERPOPULER

Aksi Terjun Payung Prajurit Yontaifib I Mar Pukau Masyarakat Dabo Singkep
Warga Pulau Nuja Dihebohkan Penemuan Mayat: Basarnas dan Polisi Langsung Bertindak
Proses Evakuasi Penemuan Mayat Yang Tidak Utuh Penuh Rintangan Alam
Ratap Pilu Sambut Kapolsek Singkep Barat di Rumah Korban Nelayan, Warga Cukas Yang Hilang

Lainnya

BeritaBerita LinggaSeputar KEPRI

Gotong Royong Polsek Singkep Barat Bersihkan Pohon Tua yang Berisiko Tumbang ke Jalan Raya

Thursday, 6 November 2025
BeritaBerita Lingga

PLN Dabo Singkep Bergerak Cepat Tangani KWh Warga yang Terbakar Akibat Sambaran Petir di Bukit Belah

Sunday, 2 November 2025
BeritaBerita LinggaSeputar KEPRI

Polres Lingga Sidak Pertokoan di Dabo Singkep, Pastikan Stok Bahan Pokok Aman dan Harga Stabil

Sunday, 2 November 2025
BeritaBerita Lingga

Ibu Feby Sarianty Ajak Warga Sungai Buluh Hidup Sehat di Hari Kesehatan Nasional ke-61

Saturday, 1 November 2025
Follow us:
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Karir

Network

  • Kutipan Berita
  • Inidie.com
  • Harian Lingga
  • Selingga.com

© Linggaterkini.com

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?