LINGGATERKINI.ID – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep bersama Kecamatan Singkep, sosialisasikan program Eazy Passport, bertempat di Gedung Praja, Dabo Singkep. Senin (21/6/2021)
Diketahui Eazy Passport sendiri merupakan pelayanan paspor yang dilaksanakan di luar Kantor Imigrasi dan menuju lokasi pemohon dengan menggunakan mobil layanan paspor keliling.
Selain itu, layanan Eazy Passport juga bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam pembuatan paspor di tengah masa pandemik seperti saat ini.
Kepala Imigrasi Kelas II Non TPI Dabo Singkep, Nayaka Duta Harahap, mengatakan pelayanan Eazy Passport tersebut dilakukan dengan cara mendatangi kelompok masyarakat yang ada.
“Kami dari Kantor Imigrasi Dabo Singkep akan mendatangi tempat-tempat masyarakat berkumpul serta sudah ditentukan di mana tempat pembuatan dan pengambilan paspornya,” kata Duta.
Dijelaskan Duta, untuk jumlah minimal komunitas atau kelompok yang bisa dilayani dengan program Eazy Passport, adalah 5 orang.
“Sebetulnya kalau mengikuti peraturan, minimalnya adalah 50 orang. Tetapi untuk di Kabupaten Lingga, 5 orang boleh, dilayani,” ujarnya
“Eazy Passport ini kita khususkan kepada komunitas atau perkumpulan. Hubungi kami, kami akan datang. Istilahnya adalah dengan “jemput bola”. Kalau untuk perorangan, silakan datang langsung ke Kantor Imigrasi,” tambahnya
Duta menuturkan, bahwa sosialisasi serupa juga akan dilakukan di beberapa kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Lingga.
“Selain di Kecamatan Singkep, kita tidak menutup kemungkinan akan mensosialisasikan ke Kecamatan lain yang ada di Kabupaten Lingga,” tuturnya
Sementara itu Camat Singkep, Agustiar, mengatakan kalau program Eazy Passport merupakan program yang bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat di masa pandemi seperti saat ini.
“Program ini cukup bagus, khususnya di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, kita tidak perlu datang ke kantor, tetapi pihak Imigrasi akan datang ke desa atau kelurahan yang ada di Kecamatan Singkep,” kata Agustiar.
Agustiar menuturkan bahwa pihaknya akan mengembangkan hasil dari sosialisasi saat itu sampai ke tingkat desa dan kelurahan yang ada.
“Hasil sosialisasi ini akan kita kembangkan ke tingkat desa dan kelurahan. Mungkin nantinya dari desa dan kelurahan akan mendata warganya berapa jumlah yang akan membuat paspor,” jelas Agustiar (Wandy)