LINGGATERKINI.ID, Senayang – Arkeolog Sumatra Utara melakukan penelitian terhadap perahu cagar budaya yang ditemukan di Pantai Pulau Sebangka, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, pada Kamis (26/8/2021) lalu.
Pasalnya bentuk perahu yang ditemukan warga itu berbeda dari kebanyakan perahu yang ada saat ini. Perahu yang memiliki panjang 12,55 meter dan lebar kurang lebih 1 meter itu pun bisa dibilang sudah tidak pernah ditemukan lagi sekarang ini.
Baca :Diguyur Hujan, Masyarakat Desa Marok Tua Tetap Antusias Ikuti Vaksinasi Masal
Dan bentuk perahu yang diduga cagar budaya ini seperti jongkong, hanya saja ukurannya lebih panjang.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Lingga, melalui Dinas Kebudayaan Lingga baru-baru ini mengevakuasi perahu tersebut.
Pemindahan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) itu dilakukan oleh tim Dinas Kebudayaan bersama Arkeolog Sumatera Utara dan masyarakat setempat.
Baca : Sepanjang 2021 Pernikahan Dini Di Lingga Meningkat
Plt Kepala Dinas Kepala Kebudayaan Kabupaten Lingga, Azmi mengatakan kedatangan mereka menemui Bupati Lingga sebagai langkah tindak lanjut pasca penelitian arkeologi terhadap objek perahu tersebut.
“Kami berkoodinasi rencana penyerahan perahu cagar budaya ini ke pemerintah Kabupaten Lingga. Itu dari Balai Arkeologi Sumatera Utara ke Bupati Lingga,” jelas Azmi
Azmi menjelaskan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan pengembangan objek cagar budaya. Karena secara maritim, peradaban di Kabupaten Lingga sudah terbilang maju sejak dulu.
Baca : Ini Pesan Bupati Lingga Kepada 75 Kepala Desa Usai Di Lantik
Dia yakin, bakal banyak temuan-temuan baru. Benda cagar budaya yang ditemukan nanti, tentu akan menambah koleksi ragam benda cagar budaya untuk daerah kita. Untuk saat ini perahu yang sudah diteliti oleh tim dari balai arkeologi tersimpan di mesuem Linggam Cahaya.
“Alhamdulillah, bapak Bupati Lingga mendukung penuh. Dan seterusnya melalui dinas, kami diminta terus berkerjasama berkenaan dengan pengembangan cagar budaya,” jelas Azmi.
Sementara itu, Bupati Lingga, M. Nizar mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung upaya perlindungan Benda Cagar budaya tersebut, baik ekskavasi dan kegiatan lanjutan yang dilakukan Balai Arkeologi Sumatra Utara.
Menurutnya hasil dari penemuan dan penelitian ini merupakan suatu prestasi. “Apalagi Kabupaten Lingga, dilihat dari kilas balik rentetan sejarah yang cukup panjang merupakan jalur lalu lintas dagang yang diperkirakan cukup padat,” kata Nizar
.
Nizar juga yakin, masih banyak benda cagar budaya yang terbenam didasar laut. Hal itu perlu menjadi perhatian bersama, dalam pengembangan benda cagar budaya.
“Pemerintah daerah sangat mendukung, membuka laluan itu kepada dinas teknis agar intern berkoordinasi dengan rekan-rekan dari Balai Kajian, baik itu Balai Arkeologi Sumatera Utara, maupun balai kajian lainnya, yang memang tupoksi pengkajiannya meliputi daerah kita,” jelas Nizar (ndy)