LINGGATERKINI.COM – Salah satu pengembangan kawasan yang menjadi prioritas di Kepri yakni kawasan pulau rempang, Kota Batam.
Beberapa hari lalu, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia turun untuk melihat langsung dan meninjau rencana pembangunan di Pulau Rempang.
Dimana pulau tersebut sebagai kawasan ekonomi baru atau News Engine of Indonesian’s Economic Growt yang berkonsepkan “Green and Sustainable City”.
Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari komitmen investasi dari Xinyi Internasional Investment Limited yang merupakan perusahaan dari China.
Menanggapi hal tersebut, Ketua BPC HIPMI Lingga, Yanuar yang juga ikut turun langsung bersama Menteri Investasi ke pulau rempang mengatakan bahwa salah satu dari rencana tersebut adalah akan dibangunnya pabrik kaca pada kawasan itu.
“Saat ini group Xinyi dari China yang akan berinvestasi di Pulau Rempang itu salah satunya yang terbesarnya adalah pabrik kaca. Pabrik kaca sejauh yang kita ketahui, bahan bakunya adalah pasir silika dan kuarsa,” kata Yanuar saat ditemui di Kantin Meja Hitam, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Rabu (16/8/2023)
Menurutnya pasir silika dan kuarsa itu ada di Kabupaten Lingga, yang notabenenya kalau secara deposit yang pernah diketahui.
“Dan dapat datanya sekitar ratusan juta ton yang ada di Kabupaten Lingga,” ujarnya
Akan tetapi jika nantinya akan memakai bahan baku pasir kuarsa dari Lingga, tentunya Kabupaten Lingga tidak hanya sebatas menyediakan bahan baku saja, namun juga meminta untuk dibangun semelter di daerah ini.
“Kalau bahan bakunya di sini, kita jangan hanya sebagai penonton untuk mengantarkan bahan baku ke sana. Tetapi bagaimana sektor industri itu bisa dibangun di Lingga sebagai faktor penyangga kebutuhan pabrik kaca yang akan ada di Pulau Rempang. Minimal semelternya dibangun di wilayah Kabupaten Lingga,” jelasnya
Artinya dengan adanya presiden dan menteri investasi yang hadir di Batam, itu juga memberikan peran atau efek pada kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
“Sebagai induk, gubernur mampu menerjemahkan keinginan-keinginan investor yang ada di Pulau Batam dan Kepri pada umumnya. Anggaplah pabrik kacanya di Rempang, namun semelternya dan sebagai bahan bakunya, dibangun industrinya di Kabupaten Lingga,” bebernya
Diketahui, Pulau Rempang yang akan dibangun ini tidaklah jauh dengan wilayah Lingga. Pulau ini ada sekitar 1.500 hektar lahan yang Lingga punya dan itu bisa dibangun semelter dan jarak dekat dengan Pulau Rempang.
Kemudian ada beberapa lagi sumber wilayah sektor industri yang ratusan bahkan ribuan hektar yang kita miliki.
“Hingga bagaimana kita mencari solusi, mencari komitmen dengan tim teknisnya, seperti apa untuk berkolaborasi. Sehingga efek multi dominonya itu, efek yang dibangun di Kepri ini yang salah satunya Batam, itu bisa berdampak kepada Kabupaten Lingga,” katanya
Dampaknya adalah bagaimana ekonomi bisa tumbuh. Banyak hal ketika perusahaan atau industri hadir, ekonomi baru akan terbentuk. Wilayah-wilayah bagaimana masyarakat nantinya bisa berkembang.
“Dalam sektor pendidikannya akan bagus, kesehatannya akan bagus, infrastrukturnya akan bagus, pendapatannya akan bagus. Artinya kalau PAD kabupaten akan masuk besar, artinya dana kita yang akan kita perbuat kepada masyarakat akan lebih banyak, akan lebih besar lagi,” imbuhnya (Wn)