Sosok Emilia Tempati Posisi Penting sebagai Pembawa Baki Paskibraka HUT ke-78 RI di Kabupaten Lingga

Pinterest LinkedIn Tumblr +

LINGGATERKINI.COM – Emilia menempati posisi penting sebagai pembawa baki dalam pelaksanaan upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) hari ini, Kamis (17/8/2023). 

Emilia adalah pelajar perwakilan SMAN 1 Singkep yang berusia 16 tahun, ia lahir di Dabo Singkep pada 9 Juli 2006. Saat ini, Emilia duduk di bangku kelas 2 dengan jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Untuk sampai di posisi ini, Emilia mengaku telah melewati berbagai pelatihan hingga seleksi, serta berkat semangat dan doa yang kerap didorongkan oleh keluarga dan teman-temannya, kini ia berhasil menjadi bagian dari PASKIBRAKA Upacara Perayaan HUT Republik Indonesia yang ke-78 di tingkat Kabupaten Lingga. 

Emilia pembawa baki asal SMA Negeri 1 Singkep (Foto : Andi)

Banyaknya orang yang ingin turut andil dalam melancarkan upacara yang digelar setahun sekali itu, tak menyurutkan semangat gadis 17 tahun ini untuk terus bekerja keras agar mencapai tujuannya. 

“Alhamdulillah berjalan dengan lancar, sedikit gamam karena tinggi, tapi sudah terbiasa karena sering latihan. Juga sangat bangga pada diri sendiri karena telah melewati semuanya dengan lancar,” tuturnya pada Kamis (17/8/2023).

Pada pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, Kabupaten Lingga menggelar upacara di Lapangan Merdeka Dabo Singkep, serta membawa Pasukan pengibar Bendera Pusaka sebanyak 32 orang perwakilan dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Lingga.

Emilia pembawa baki asal SMA Negeri 1 Singkep (Foto : Wandi)

Dalam persiapan, para anggota PASKIBRAKA yang terpilih tinggal di asrama untuk melakukan pelatihan selama kurang lebih dua minggu, dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2023. Selama di asrama, para anggota harus mengikuti aturan dan disiplin yang dimulai sejak bangun tidur hingga tidur lagi. 

Ketika usai melaksanakan tugasnya, gadis itu langsung menemui dan memeluk sang ibu untuk mengobati rasa rindu, karena telah cukup lama tidak bertemu ketika di asrama. Rasa bangga terlihat jelas dari mimik wajah yang diperlihatkan oleh ibu Emilia, begitu pun antusias dan tangis haru keluarga serta teman-temannya ketika melihat ia telah turun naik tangga hingga berhasil mengibarkan bendera dengan baik dan lancar.

“Saya ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih pada keluarga, teman, dan orang-orang yang selalu mendukung dan mendoakan saya. Semoga saya tak hanya berhenti di sini, tetapi akan terus berproses untuk ke depannya,” ucapnya. (Asti Anggriyani)

Share.

Leave A Reply