Balai Arkeologi Sumatera Utara Prioritaskan Lingga Jadi Target Penelitian Kesejarahan

Pinterest LinkedIn Tumblr +

LINGGATERKINI.ID, Lingga – Balai Arkeologi Sumatera Utara akan menjadikan Kabupaten Lingga sebagai prioritas pada target penelitian.

Baca : Arkeolog Sumatra Utara Teliti Perahu Cagar Budaya Ditemukan Di Lingga

Sebab banyaknya nilai sejarah dan kebudayaan di Kabupaten Lingga. Hal tersebut disampaikan Balai Arkeologi Sumatera Utara saat menawarkan kerjasama MoU dengan Kabupaten Lingga perihal penelitian objek sejarah.

“Kami berkomitmen harus ada setiap tahun peneliti kami penelitian disini. Jadi tidak hanya dalam bentuk tesis tetapi disertasi. Sehingga informasi kesejarahan dapat dikemas lebih baik terutama dalam kepariwisataan,” kata Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara, Ketut Wiratyana, Senin (6/9/2021)

Baca : Dinas PUPR Lingga Fokus Tangani Banjir di Singkep Tahun Ini

Menurut Ketut dengan potensi kesejarahan yang cukup potensial, pihaknya menawarkan diri untuk membuka kerjasama di bidang penelitian aset kepurbakalaan.

“Tahun 2000 saya sudah ke Lingga, dan melihat potensi luar biasa terkait sejarah disini, oleh karena itu berkenan daerah berkerjasama dengan kami untuk menghimpun informasi kesejarahan didaerah ini,” ujarnya

Baca : PKK Kabupaten Lingga Bagikan Bibit Cabe Rawit Ke Tiga Kecamatan

Dengan adanya kerjasama tersebut sangat penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusus bidang arkeologi. Selain itu penting juga dalam konteks ideologis, untuk menanamkan nilai-nilai masa lalu dalam penguatan jati diri anak peserta didik.

“Dan tentunya, harap kita bisa bermanfaat disektor perekonomian terutama sebagai objek kepariwisataan,” bebernya

Sementara itu, Bupati Lingga, M. Nizar menegaskan pemerintah daerah justru bersedia menerima tawaran baik itu.

“Sebagai pusat tamadun Kesultanan Riau-Lingga, dan jalur perdagangan Lingga dimasa lalu, saya yakin banyaknya benda-benda sejarah yang belum terangkat,” ungkap Nizar

Maka sangat perlu adanya komitmen bersama agar nilai-nilai budaya atau benda-benda bersejarah diangkat, misal dari yang terbenam dalam tanah, dasar laut atau bahkan nilai-nilai budaya yang terbenam karena dimakan waktu.

“Ini jarang-jarang karena sudah ditawarkan dan kita dengan nilai sejarah cukup banyak maka hal tersebut perlu disambut dengan baik,” ujarnya

Untuk menyakinkan bentuk kerjasama itu, Nizar telah meminta Dinas Kebudayaan untuk membuat komitmen bersama dengan pihak Balai Penelitian Sumatera Utara. Dan kemudian untuk dibicarakan lebih lanjut.

“Kalau untuk perdanya, akan kami bicarakan dulu dengan bagian hukum dalam bentuk apa atau bagaimana,” tuturnya (ndy)

Share.

Leave A Reply